Ahok Akan Bangun Halte Bus Feeder TransJ Seperti di Singapura

Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) akan membangun halte-halte untuk bus feeder TransJ tahun depan. Dia ingin meniru bangunan halte bus itu seperti di Singapura.

"Kita lagi mau lelang mau bikin kayak di Singapura. Jadi model haltenya itu transparan belakang, terus ada petunjuk jam datangnya tapi yang lebih simpel. Nah ini mau kita bangun semua," ujar Ahok di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (23/12/2015).

"Mungkin sekali lelang di 1.000-2.000 lokasi kepada perusahaan iklan. Kita harapkan bisa dibuat modern," imbuh Ahok.

Dengan begitu, Ahok menegaskan para penumpang tidak bisa naik-turun bus feeder sembarangan. Melainkan mereka harus memberhentikan di halte yang tersedia.

"Enggak bisa naik turun sembarangan lagi penumpangnya. Kan kamu enggak mungkin naik turun sembarangan karena kamu tergantung saya, kamu kalau naik bus sembarangan saya coret kamu," kata Ahok.

Maksud Ahok yang dicoret adalah sopir dan operator bus. Sehingga kalau mereka melanggar aturan, Ahok tidak segan-segan bakal merekrut sopir lain yang lebih baik dan sudah banyak mengantre.

"Kami beli bus sendiri, kamu mau tanding lawan Pemda? Kita berani beli bus Rp 3-4 triliun, kamu berani? Makanya kita kasih kesempatan kan banyak operator bus yang baik, sopir bus juga masih banyak yang baik. Ya sudah (kalau nekat nurunin penumpang sembarangan) silakan saja," terangnya.

Ahok juga menegaskan pihaknya bakal terus menambah bus. Hal ini dimaksud agar orang tidak perlu terlalu lama menunggu bus apalagi mengantre sampai ke luar halte feeder hingga berpanas-panasan.

"Kan nambah bus terus. Kalau bus cepat datang hampir di bawah 10 menit, kamu enggak butuh halte yang banyak karena busnya cepat. Sekarang juga ada aplikasi kan jadi ngapain kamu jemur-jemur di luar (panas), minum kopi dulu saja kan nanti bisa lihat bus kamu datang jam berapa," pungkas Ahok.