Friday, December 25, 2015

Di Momen Natal, Ahok Ingin Tokoh Kristen dan Islam Teladani Gus Dur

Di Momen Natal, Ahok Ingin Tokoh Kristen dan Islam Teladani Gus DurAhok bersama para pemuka agama

Gubernur DKI Basuki T Purnama (Ahok) mengunjungi Gereja Protestan Indonesia Bagian Barat (GPIB) Immanuel Jakarta. Dalam suasana Natal ini, Ahok ingin tokoh Islam dan Kristen meneladani Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dalam mewujudkan kehidupan beragama yang humanis.

Ahok datang ke GPIB Immanuel, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (24/12/2015) malam, didampingi Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Tito Karnavian, Pangdam Jaya Mayjen TNI Teddy Lhaksamana, Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB), dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah.

Ahok memberi sambutan dari mimbar Gereja. "Kita bersyukur perayaan Natal di Jakarta bisa berjalan dengan baik. Saya dan Forkopimda mengucapkan selamat Natal," kata dia.

Usai itu, Ahok berbicara di depan wartawan soal toleransi antarumat beragama. Dia mengetengahkan pentingnya unsur kemanusiaan antarumat beragama dengan mengutip Gus Dur bahwa semakin beragama seseorang maka semakin humanislah orang tersebut.

"Kita harap banyak tokoh agama Kristen dan Islam bisa seperti Gus Dur," kata Ahok.

Kebencian antarumat beragama tak seharusnya terjadi. Ahok mengaku menempuh sekolah Islam hingga tingkat menengah pertama. Kesimpulannya, tak pernah ada ajaran kebencian dalam Islam.

"Kamu cari coba di Al Quran, kan ada beda 500 tahun antara Nabi Isa dengan Muhammad. Saya sekolah Islam, enggak pernah baca Muhammad menjelek-jelekkan Nabi Isa. Bahkan Nabi Muhammad berkata nanti yang jadi hakim adalah Nabi Isa," tutur Ahok.

Dia heran bagaimana bisa ada dua umat beragama bisa bermusuhan. Dia mensinyalir ada salah tafsir atas agama yang menjadi akar masalahnya. Maka penting sekali untuk memahami sejarah dengan 'kacamata yang bening'.

"Saya harapkan di Jakarta ini Umat Islam dan Kristen,  Katolik bisa mengerti lagi sejarah. Apalagi umat Kristen, katanya ditampar pipi kiri kasih pipi kanan," tuturnya.

Bagi Ahok pribadi, ajaran Nabi Muhammad sudah jelas yakni sebagai rahmat bagi alam semesta. Dia mengucapkan, ajaran Rahmatan lil Alamin tak mungkin menjadi klaim untuk melakukan pertumpahan darah antarumat beragama.

"Dasar Islam (Rahmatan lil Alamin) dan Kristen (ditampar pipi kiri dikasih pipi kanan) ini, kalau orang kenal betul, pasti akan lebih humanis," tutur Ahok.

Maka dari itu, Ahok juga menyertakan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dalam meninjau perayaan Natal 2015 di gereja-gereja. Ahok ingin menunjukkan keagamaan di Indonesia berpatokan pada Konstitusi.

"Saya waktu jadi Gubernur harus mengayomi semua sesuai Konstitusi. Maka warga DKI bisa ikut, bagaimana pun, Pimpinan kan jadi contoh, itu yang penting," tuturnya. 

Ahok mengatakan baru pertama kali mengunjungi Gereja Katedral, GPIB Paulus, dan Gereja Immanuel. Total, hari ini dia mengunjungi dua gereja Katholik dan dua gereja Protestan.

"Yang pasti, tahun ini pertama kali saya masuk Gereja Katedral," kata Ahok.

Soal perayaan, Ahok menyatakan suasana Natal selalu dirasakannya setiap hari. Esok hari (25/12) pukul 09.00 WIB pagi, dia baru akan melaksanakan kebaktian bersama keluarganya.

"Saya enggak begitu punya tradisi, makanya saya bilang keluarga saya tiap hari Natalan. Besok, keluarga baru kebaktian pukul 09.00 WIB," kata dia.

No comments:

Post a Comment