Sunday, December 27, 2015

Gagal Penuhi Target Legislasi, Anggota DPR Tak Tertarik Mundur?

Pejabat tinggi mundur dari posisinya sepertinya sedang musim di Indonesia. Dua pejabat eksekutif mundur dari posisinya karena gagal memenuhi target dan menunjukkan prestasi. Bagaimana dengan anggota DPR yang gagal memenuhi target legislasi, tak tertarik mundur?

Di awal tahun 2015, DPR memasang target legislasi yang terbilang tinggi, menyelesaikan 37 Rancangan/revisi Undang-Undang (RUU) Prioritas. Di tengah jalan, target itu bertambah tinggi dengan menambahkan 2 RUU lagi, sehingga total menjadi 39 RUU. Hasilnya, hanya tiga yang berhasil diselesaikan, yaitu UU Pilkada, UU Pemda, dan UU Penjaminan. 

Bagaimana dengan 36 RUU lainnya? Bisa dipastikan dimasukkan ke target tahun-tahun berikutnya. Padahal, DPR punya target prolegnas 2015-2019 yang tak sedikit, yaitu 160 RUU. Mungkinkah target ini tercapai jika tahun pertamanya saja berutang 36 RUU? 

Capaian legislasi DPR memang sangat memprihatinkan. Forum Masyarakat Peduli Parlemen (Formappi) bahkan menyebut kinerja legislasi DPR periode ini merupakan yang terburuk pasca reformasi.

"Ini prestasi terburuk yang dikerjakan DPR selama pasca Reformasi. Kami mencatat baru kali ini, hanya tiga UU sejak 1999. Dengan kata lain, kemampuan legislasi DPR hanya 7,5 persen," ujar Peneliti Formappi Abdul Sahid di kantornya, Jl Matraman Raya, Jakarta Timur, Minggu (20/12) lalu.

Tak hanya orang luar DPR, Wakil Rakyat sendiri malu dengan prestasi lembaganya di tahun 2015, selama dipimpin Setya Novanto. Wakil Ketua Fraksi Gerindra DPR Desmond J Mahesa menyebut kinerja lembaganya buruk.

"Itu Pimpinan DPR dan Komisi nggak beres, akhirnya anggota DPR malas-malasan, apa yang dikritik masyarakat adalah sesuatu yang wajar. Hari ini kami rapatkan evaluasi yang sama, satu tahun ternyata buruk,"  kata Desmond di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (1/10) silam.

Selain minim prestasi, DPR tahun 2015 juga dipenuhi kegaduhan dan kontroversi, utamanya datang dari pimpinan DPR.

"Setahun ini nggak ada yang dibanggakan. Apa yang dibanggakan? Yang dibanggakan melihat Donald Trump dan Ketua DPR," ujar aktivis '98 itu.

Di sisi lain, yaitu di eksekutif, saat target tak tercapai, Dirjen Pajak Sigit Priadi Pramudito mundur dari posisinya. Saat jalanan macet dan media sosial jadi gaduh karena kemacetan tersebut, Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub Djoko Sasono juga mundur dari posisinya.

Berkaca dari Sigit dan Djoko, adakah anggota DPR yang akan mundur karena gagal berprestasi?

No comments:

Post a Comment