Sunday, December 27, 2015

Genangan Air di Jalan Panjang Ditengarai Akibat Mampetnya Got

Kepala Dinas Tata Air DKI Jakarta Teguh Hendrawan menilai genangan air yang kerap muncul di ruas Jalan Panjang yang ada di kawasan Kedoya, Kebon Jeruk, Jakarta Barat belum bisa dikategorikan sebagai banjir. 

Sebab, kata dia, genangan air yang ada di kawasan tersebut akan surut hanya dalam tempo waktu beberapa jam. 

Tidak hanya itu, Teguh juga menyebut genangan air di Jalan Panjang yang ada di kawasan Kedoya tidak pernah bertahan sampai 24 jam. 

"Kalau sudah sampai 24 jam baru bisa dikategorikan banjir," ujar dia saat kegiatan pembersihan got yang ada di Perumahan Sunrise Garden, Kedoya, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Minggu (27/12/2015). 

Menurut Teguh, genangan air juga baru bisa dikategorikan sebagai banjir jika menyebabkan terjadinya pengungsian. 

Genangan air di Jalan Panjang kerap muncul setelah hujan deras itu. Tidak hanya di jalan, genangan juga mengalir ke sejumlah perumahan yang ada di sekitarnya, di antaranya Perumahan Sunrise Garden dan Green Garden. 
Saluran air yang mampet ditengarai menjadi penyebabnya. Atas dasar itu, puluhan petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Kelurahan Kedoya Utara diterjunkan untuk membersihkan got-got pada Minggu pagi tadi.

Saluran air yang mampet ditengarai menjadi penyebab sering tergenangnya ruas Jalan Panjang yang ada di kawasan Kedoya, Jakarta Barat. 

Tidak hanya di jalan, genangan yang kerap muncul setelah hujan deras itu disebut juga kerap mengalir ke sejumlah perumahan yang ada di sekitarnya, diantaranya Perumahan Sunrise Garden dan Green Garden. 

Atas dasar itu, puluhan petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Kelurahan Kedoya Utara diterjunkan untuk membersihkan got-got yang ada di Perumahan Sunrise Garden, Kedoya, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Minggu (27/12/2015) pagi. 

"Gotnya kita keruk, sedimen-sedimennya kita bersihkan. Sedimen-sedimen ini yang bikin got mampet, akhirnya jadi genangan. Yang daya tampungan airnya harusnya bisa 100 centimeter tinggal 30 centimeter," kata Kepala Dinas Tata Air DKI Jakarta Teguh Hendrawan di lokasi. 

Menurut Teguh, banyaknya sedimen di saluran air diakibatkan oleh beberapa hal, diantaranya akibat ditutup oleh warga hingga kebiasaan membuang sampah sembarangan. 

"Kadang sampah dibuang aja di depan rumahnya," ujar dia. 

Karena itu, Teguh meminta warga untuk meningkatkan kedisiplinan dalam membuang sampah. Ia menilai warga tidak bisa lagi bersikap cuek hanya karena merasa sudah membayar retribusi. 

"Kadang kan ada yang seperti itu. Karena merasa sudah membayar retribusi, buang sampahnya sembarangan. Mikirnya nanti juga ada petugas yang ngebersihin," ucap Teguh. 

Selain Teguh, di lokasi kegiatan pembersihan got juga tampak hadir Kepala Dinas Kebersihan Isnawa Adji, para pejabat Kelurahan Kedoya Utara, Kecamatan Kebon Jeruk, dan Kota Administratif Jakarta Barat.

No comments:

Post a Comment