Tuesday, December 22, 2015

Ahok: IPK Saya Hanya 2,8 tetapi Bisa Jadi Gubernur

Jessi Carina
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan, Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama, Wali Kota Pontianak Sutarmidji
Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama buka-bukaan soal nilai-nilainya ketika masih di bangku kuliah dulu.
Dia menceritakan itu ketika mengetahui ada mahasiswi peraih indeks prestasi kumulatif (IPK) 4,0 yang menerima beasiswa dari Yayasan Beasiswa Jakarta. Pria yang akrab disapa Ahok ini mencoba membesarkan hati mahasiswa lain yang tidak sepintar mahasiswa tersebut.
"Apa harus dapat IP 4 dulu baru dapat beasiswa atau hadiah? Enggak semua sepintar dia bisa dapat IP 4. Saya saja IP 3 juga enggak lulus. IP saya itu pas-pasan. IP saya 2,8," ujar Ahok ketika memberi sambutan dalam penyerahan beasiswa di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Selasa (22/12/2015).
Ahok bercerita, dia sampai saat ini menyekolahkan mahasiswa di universitas serta jurusan yang sama dengannya dulu. Anak yang dia sekolahkan memiliki IPK lebih tinggi daripada dia. Namun, sambil bercanda, Ahok mengatakan bahwa kini dialah yang menjadi gubernur.
Itu membuktikan bahwa untuk menjadi gubernur tidak butuh nilai tinggi.
"Nah jadi Gubernur DKI itu otaknya enggak perlu terlalu pintar. Yang penting, jadi Gubernur DKI, ototnya keras. Kalau didemo, bisa tahan," ujar Ahok

Namun, kata Ahok, itu bukan berarti dia tidak menganjurkan pelajar dan mahasiswa untuk rajin belajar agar meraih nilai tinggi.
Ahok hanya ingin mengingatkan bahwa bukan nilai tinggi yang seharusnya dicari, melainkan kejujuran untuk meraih nilai itu.
Dia mengapresiasi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan yang memberi penilaian terhadap sekolah unggulan bukan berdasarkan peringkat nilai saat ujian, melainkan melalui integritas pelajar dalam menjawab soal secara jujur.
Kejujuran, menurut Ahok, adalah hal yang lebih penting dibandingkan nilai.
"Ini karena ditemukan, yang lulus (dengan nilai) ujian nasionalnya paling tinggi itu justru paling nyontek. Alasan dia masuk akal. Buat apa pintar kalau pas jadi pejabat hanya buat nyolong dan curi uang rakyat. Jadi, yang harus dituntut di negeri ini adalah orang yang jujur," ujar Ahok.

No comments:

Post a Comment