Tuesday, December 22, 2015

Tengok Pengungsi Sinabung, Mentan Sumbang Ayam, Itik, Hingga Traktor

Tengok Pengungsi Sinabung, Mentan Sumbang Ayam, Itik, Hingga Traktor
Karo -Menteri Pertanian Amran Sulaiman usai panen jagung di melanjutkan perjalanan menengok para pengungsi korban erupsi Gunung Sinabung di Perumahan Desa Hutan Siasor, Kabupaten Karo. Kunjungan Mentan menengok korban erupsi di luar dari jadwal agenda yang direncanakan.

Saat panen jagung, Mentan mendapat curhatan bahwa petani korban erupsi kehilangan lahan pertaniannya dan ingin kembali bertani serta beternak. Pengungsi pun dibina oleh Kodim Bukit Barisan I untuk bercocok tanam mulai dari membuat pupuk organik cair, bertani sayuran, beternak ayam dan bebek.

Menanggapi keluhan tersebut, Mentan meluncur menuju lokasi Perumahan Desa Hutan Siosar yang berjarak 1 jam dari lokasi panen. Rute yang ditempuh untuk mencapai lokasi berupa tikungan-tikungan terjal menanjak dengan jalan yang baru diaspal selebar 3 meter.

Setibanya di perumahan pengungsi Sinabung di Desa Siosar, puluhan rumah seragam berwarna hijau dibangun di atas lahan seluas 30 hektar dibangun oleh TNI untuk merelokasi pengungsi dari tempat tinggalnya. Di belakang perumahan tersebut dimanfaatkan oleh TNI untuk bercocok tanam sayuran, beternak ayam, bebek hingga melatih pengungsi membuat pupuk organik berbahan sisa tanaman.

Mentan bergegas turun dari mobilnya dan langsung disambut jajaran TNI yang tengah bertugas sekaligus tinggal bersama pengungsi Sinabung. Akibat erupsi Sinabung, sedikitnya 50.000 hektar lahan pertanian terdampak.

"Apa kegiatan petani di sini? Ada pelatihan buat pupuk ya?" tanya Mentan Amran kepada salah seorang anggota TNI.

"Kami ada bertanam sayuran, ternak bebek, ternak ayam dan juga buat pupuk organik. Kami ajarkan buat pupuk organik dan tricoderma pakai rotan, akar bambu, akar putri malu, kulit buah, pelepah pisang, apa saja sisa pertanian jadi bahan," jawab anggota TNI tersebut.

Para petani diajari membuat pupuk organik melalui fermentasi sisa-sisa tanaman. Anggota TNI juga menjual pupuk organik cair buatannya kepada petani dengan harga Rp 90.000 untuk 1 hektar lahan.

Mentan pun berkeliling melihat kandang ayam dan menangkap ayam-ayam yang lepas. Di samping kandang ayam terdapat kandang bebek namun kosong. Usai berkeliling, Mentan Amran berdialog dengan para ibu-ibu petani korban erupsi Sinabung.

"Ibu-ibu mau tanam jagung atau padi? Mau pelihara bebek dan ayam?" tanya Mentan kepada ibu-ibu.

"Iya mau Pak Menteri, tapi agak besar ayam dan bebeknya pak, jangan umur satu hari dikirim ya pak. Mau tanam padi juga pak. Beras di sini mahal sekali," kata Masri Br Bangun, seorang ibu pengungsi yang juga petani sayur.

Mendengar semangat ibu-ibu, Mentan berdiskusi sejenak dengan Dirjen Tanaman Pangan Hasil Sembiring beserta jajarannya. Mentan memutuskan akan membantu mendatangkan 5.000 ekor itik, 5.000 ekor ayam, benih padi, traktor hingga pompa air.

"Betul ya mau bertani dan rawat ternak? Kami bantu 5.000 ekor itik, 5.000 ekor ayam, benih dan pupuk jagung untuk 400-500 hektar, 5 traktor roda empat, 5 pompa air, dan benih cabai," kata Mentan di hadapan ratusan warga.

Bantuan tersebut dijanjikan akan tiba dalam satu bulan. Tapi dengan satu syarat.

"Janji saya paling lama satu bulan sudah sampai semua. Tapi satu syarat aku minta. Syaratnya nggak kembali ke rumah, di sini saja yang aman ya?" kata Mentan Amran

"Iya pak," jawab warga serempak sambil bertepuk tangak. Mentan Amran pun menyempatkan mengajak ibu-ibu berfoto bersama sebelum meninggalkan lokasi.

No comments:

Post a Comment