Facebook.com
Metrotvnews.com, Jakarta: Sejarawan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Asvi Warman Adam, mengatakan Lambang Garuda adalah lambang terhormat.
Ia mengatakan penggunaan lambang Garuda dalam video klip video “Prabowo-Hatta, We Will Rock You bisa dianggap telah melecehkan lambang negara.
"Lambang negara tidak bisa digunakan di sembarang tempat, apalagi untuk kampanye politik. Itu penghinaan namanya. Menurut saya itu pelecehan karena tidak menempatkan lambang Garuda tidak pada tempatnya," kata Asvi kepada wartawan di Jakarta, Rabu (25/6/2014).
Di dalam video tersebut terlihat, Husein 'Idol' menari-nari sambil memegang lambang burung Garuda. Dhani tampak mengangkat lambang Garuda ke atas kepalanya sambil memakai seragam pimpinan fasis Nazi.
Menurut Asvi, lambang Garuda bisa digunakan jika tujuannya untuk mempersatukan bangsa. Namun, lanjut Asvi, penggunaan lambang Garuda seperti yang terekam di video tersebut tidak ditujukan untuk mempersatukan bangsa.
"Lambang Garuda itu bisa dipakai, misalnya, oleh tim nasional yang akan bertanding melawan negara lain. Namun, saat ini adalah lambang Garuda digunakan hanya untuk satu kelompok saja," kata Asvi.
Menurut Asvi, tidak hanya lambang Garuda saja yang dilarang digunakan secara sembarangan. Gambar yang menyerupai lambang Garuda juga tidak boleh juga digunakan sembarangan.
Namun, hal tersebut sepertinya tidak digubris karena gambar yang menyerupai lambang Garuda juga digunakan oleh Prabowo dan timnya. Prabowo dan calon wakilnya, Hatta Rajasa, pernah menggunakan pakaian yang di dadanya menempel gambar menyerupai lambang Garuda.
"Ada ketentuan lain dalam undang-undang, partai tidak boleh menggunakan lambang Garuda termasuk yang menyerupainya," kata Asvi.
Asvi mengatakan, karena video itu diasosiasikan dengan Prabowo-Hatta, maka bisa saja terancam hukuman jika tetap menggunakan lambang Garuda maupun gambar lain yang menyerupai.
Oleh karena itu, kata Asvi, Prabowo dan tim suksesnya harus segera berhenti menggunakan lambang Garuda untuk kepentingan kampanye politiknya.
"Mereka harus mencopot lambang itu. Jangan lambang negara jadi memecah persatuan nasional kita," tegasnya. (*)
Ia mengatakan penggunaan lambang Garuda dalam video klip video “Prabowo-Hatta, We Will Rock You bisa dianggap telah melecehkan lambang negara.
"Lambang negara tidak bisa digunakan di sembarang tempat, apalagi untuk kampanye politik. Itu penghinaan namanya. Menurut saya itu pelecehan karena tidak menempatkan lambang Garuda tidak pada tempatnya," kata Asvi kepada wartawan di Jakarta, Rabu (25/6/2014).
Di dalam video tersebut terlihat, Husein 'Idol' menari-nari sambil memegang lambang burung Garuda. Dhani tampak mengangkat lambang Garuda ke atas kepalanya sambil memakai seragam pimpinan fasis Nazi.
Menurut Asvi, lambang Garuda bisa digunakan jika tujuannya untuk mempersatukan bangsa. Namun, lanjut Asvi, penggunaan lambang Garuda seperti yang terekam di video tersebut tidak ditujukan untuk mempersatukan bangsa.
"Lambang Garuda itu bisa dipakai, misalnya, oleh tim nasional yang akan bertanding melawan negara lain. Namun, saat ini adalah lambang Garuda digunakan hanya untuk satu kelompok saja," kata Asvi.
Menurut Asvi, tidak hanya lambang Garuda saja yang dilarang digunakan secara sembarangan. Gambar yang menyerupai lambang Garuda juga tidak boleh juga digunakan sembarangan.
Namun, hal tersebut sepertinya tidak digubris karena gambar yang menyerupai lambang Garuda juga digunakan oleh Prabowo dan timnya. Prabowo dan calon wakilnya, Hatta Rajasa, pernah menggunakan pakaian yang di dadanya menempel gambar menyerupai lambang Garuda.
"Ada ketentuan lain dalam undang-undang, partai tidak boleh menggunakan lambang Garuda termasuk yang menyerupainya," kata Asvi.
Asvi mengatakan, karena video itu diasosiasikan dengan Prabowo-Hatta, maka bisa saja terancam hukuman jika tetap menggunakan lambang Garuda maupun gambar lain yang menyerupai.
Oleh karena itu, kata Asvi, Prabowo dan tim suksesnya harus segera berhenti menggunakan lambang Garuda untuk kepentingan kampanye politiknya.
"Mereka harus mencopot lambang itu. Jangan lambang negara jadi memecah persatuan nasional kita," tegasnya. (*)
(Nav)
No comments:
Post a Comment