Monday, June 30, 2014

Romo Magnis: Kampanye Hitam Meracuni Hati

KOMPAS.com/INDRA AKUNTONOFranz Magnis-Suseno

JAKARTA, KOMPAS.com — Pakar etika politik dari Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara, Franz Magnis Suseno, berharap kampanye hitam dihentikan menjelang Pemilu Presiden (Pilpres) 2014. Menurut Franz Magnis, yang biasa disapa Romo Magnis, kampanye hitam bisa berdampak buruk, yaitu sikap negatif dari masyarakat yang akan memilih pasangan calon presiden dan calon wakil presiden.

"Kampanye hitam meracuni hati, meracuni perasaan. Itu yang bahaya," kata Franz Magnis seusai diskusi di Galery Cafe TIM, Cikini, Jakarta, Jumat (27/6/2014).

Ia mengaku heran mengapa kampanye hitam marak terjadi dalam pemilu kali ini. Romo Magnis juga menyayangi adanya kampanye hitam yang menyinggung soal SARA. Namun, ia meyakini suara hati rakyat tidak akan dipengaruhi oleh fitnah.

"Sebetulnya apa kepentingannya (kampanye hitam)? Tentu tidak ada kepentingannya soal suara hati karena suara hati enggak bisa fitnah," jelasnya.

Selain itu, ia juga menilai kampanye hitam tak hanya merugikan pasangan capres cawapres, tetapi juga merugikan bangsa. Tokoh lintas agama ini khawatir kampanye hitam akan menimbulkan kebencian di tengah masyarakat.

"Kebencian itu akan menimbulkan kuman-kuman perpecahan," kata dia. 

Berbeda dengan kampanye negatif, lanjut Romo Magnis, kampanye negatif sah-sah saja dilakukan. Namun, ia meminta kedua pasangan capres dan cawapres, yaitu Joko Widodo-Jusuf Kalla dan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, dengan tegas menyampaikan menolak kampanye hitam terhadap pasangan lawan.

No comments:

Post a Comment