Friday, June 27, 2014

Jokowi Sayangkan Adanya Ancaman dari Mantan Anggota Tim Mawar

MALANG, KOMPAS.com - Calon presiden Joko Widodo menyayangkan ada pihak-pihak yang mengancam jalannya demokrasi jelang Pemilu Presiden 9 Juli 2014. Ia menanggapi pernyataan salah seorang mantan Anggota Tim Mawar Kopassus yang akan mencari pihak yang bicara 'ngawur' tentang Prabowo Subianto.

"Mestinya tak seperti itu, tak bisa demokrasi, Pilpres, dengan ancaman. Itu tidak baik," ujar Jokowi, di Bandara Abdurahman Saleh, Malang, Jawa Timur, Jumat (27/6/2014) malam. 

Menurut Jokowi, aksi-aksi semacam itu sebagai bentuk intimidasi bagi demokrasi di Indonesia. Demokrasi di Indonesia, kata dia, dalam proses pembelajaran.

"Intimidasi semacam itu tidak baik. Apa pun ya pernyataannya," ujar Jokowi. 

Akan tetapi, ia menegaskan, ancaman-ancaman seperti itu tidak akan menjadi halangan. "Saya tak mikir," ujar Jokowi. 

Seperti diberitakan Koran Tempo, Rabu (25/6/2014), mantan anggota Tim Mawar, Ruby,  mengecam Wiranto atas tuduhan penculikan kepada Prabowo. Ruby juga berjanji akan mencari orang-orang yang dianggap berbicara ngawur soal mantan atasannya itu. 

"Mulai saat ini kami akan bergerilya mencari orang-orang yang bicara tak bertanggung jawab," ujarnya.

Sebelumnya, Wiranto menggelar konferensi pers menanggapi tersebarnya surat keputusan Dewan Kehormatan Perwira terkait pemberhentian Prabowo dari ABRI. Dalam kesempatan itu, Wiranto di antaranya menyebut Prabowo terlibat penculikan para aktivis pada 1998. Penculikan itu disebut atas inisiatif Prabowo. 

Wiranto juga menilai, tidak penting apakah Prabowo diberhentikan secara hormat atau tidak. Dia meminta publik untuk melihat substansi penyebab kenapa Prabowo bisa sampai diberhentikan dari ABRI.

No comments:

Post a Comment