Monday, June 30, 2014

Kalangan NU Bereaksi Menanggapi Kicauan 'Sinting' Fahri untuk Jokowi

Jakarta - Anggota Tim Pemenangan Prabowo-Hatta, Fahri Hamzah, menyebut keinginan Jokowi untuk menjadikan 1 Muharram sebagai Hari Santri Nasional dengan sebutan 'sinting'. Kalangan NU bereaksi atas sikap Fahri.

"Mungkin Fahri memang tak suka dengan kalangan santri, sehingga nyinyir ketika ada calon pemimpin yang ingin mengapresiasi santri," kata Aktivis Muda Nahdlatul Ulama (NU) Syafiq Ali dalam siaran pers, Senin (30/6/2014).

Menurut dia, sebagai politikus partai Islam, seharusnya Fahri ikut mengapresiasi Jokowi. Sebab, masih kata Syafiq, dengan menyepakati gagasan para santri dan kiai itu, Jokowi berniat mengapresiasi santri yang dalam sejarah bangsa ini tak banyak dihargai.

"Mungkin Fahri tidak memahami hal ini, atau karena dia memang sudah apriori terhadap Jokowi," ujar Syafiq.

"Kalau sudah apriori, ya kita jadi maklum dengan pernyataannya itu," imbuhnya.

Tim kampanye Jokowi-JK melaporkan politisi PKS Fahri Hamzah ke Bawaslu lantaran dianggap merendahkan capres Joko Widodo. Mereka melaporkan kicauan Fahri di twitter yang menyebut Jokowi 'sinting'.

Kicauan itu dilontarkan Fahri Hamzah melalui akun twitternya @fahrihamzah pada 27 Juni 2014 sekitar pukul 10.40. "Jokowi janji 1 Muharram hari Santri. Demi dia terpilih, 360 hari akan dijanjikan ke semua orang. Sinting!" kicau Fahri.

Kicauan Fahri itu menanggapi janji Jokowi atas tuntutan santri di Pondok Pesantren Babussalam, Banjarejo, Malang, Jawa Timur, agar menjadikan 1 Muharram sebagai hari santri nasional.

No comments:

Post a Comment