Orator FPI: Kalau Nanti Rusuh, Tangkap Saya!

KOMPAS.com/Andri Donnal PuteraUnjuk rasa Front Pembela Islam (FPI) yang dipimpin salah satunya oleh perempuan, Jumat (10/10/2014). Unjuk rasa ini dalam rangka menolak Basuki Tjahaja Purnama jadi Gubenur DKI Jakarta.

JAKARTA, KOMPAS.com — Massa Front Pembela Islam (FPI) kembali melakukan unjuk rasa menolak Ahok jadi Gubernur DKI Jakarta. Mereka berjanji aksi tersebut tidak akan anarkistis seperti pada Jumat pekan lalu.

Pantauan Kompas.com, massa FPI menghentikan mobil beserta pengeras suara dan mulai melakukan orasi. Orasi awal dilakukan oleh seorang perempuan yang mengaku sebagai perempuan asli Betawi.

"Kalau nanti rusuh, tangkap saya!" kata seorang koordinator berpakaian putih kepada barisan polisi yang telah berjaga di depan Gedung DPRD DKI Jakarta, Jumat (10/10/2014).

Tidak berselang lama, 10 menit kemudian perwakilan FPI pun diterima masuk ke Gedung DPRD DKI. Mereka adalah 10 perwakilan dari FPI yang lima di antaranya adalah perempuan.

Massa FPI yang ikut dalam aksi tersebut tidak lebih dari 100 orang. Beberapa di antaranya adalah kaum perempuan. Mereka membawa berbagai macam atribut, termasuk mobil kap dengan pengeras suara.