Friday, October 24, 2014

Bertemu Jokowi, Mantan Wakil Kepala BIN Ditanya soal Toleransi Beragama

JAKARTA, KOMPAS.com- Mantan Wakil Kepala Badan Intelijen Negara, As'ad Said Ali mendatangi kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (24/10/2014). Di dalam pertemuan selama setengah jam itu, As'ad mengaku lebih banyak ditanya pandangannya oleh Jokowi soal masalah toleransi beragama.
"Bagaimana membangun toleransi. Departemen Agama harus ikut, Depdagri harus ikut, pendidikan juga harus ikut," kata As'ad seusai pertemuan.
As'ad mengaku hanya bertemu dengan Jokowi. Dia sebelumnya sudah dikontak berkali-kali oleh mantan deputi tim transisi, Andi Widjajanto.
Jokowi, kata As'ad, meminta pandangannya tentang kinerja Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Agama, dan Kementerian Pendidikan.
"Saya berikan saran bagaimana pandangan saya tentang Depag ketika itu dan bagaimana sebaiknya," imbuh pria yang kini masuk menjadi Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama.
As'ad membantah adanya tawaran menteri yang diberikan Jokowi. Pertemuan berlangsung singkat karena As'ad mengaku sudah mengenal Jokowi sejak berada di PBNU.
Saat ditanya apakah Jokowi memberikan pertanyaan soal intelijen, As'ad membantahnya. Menurut dia, yang dibahas lebih kepada keamanan dan ketenteraman serta terkait konflik antarpemeluk agama.
As'ad mengaku kedatangannya kali ini ke Istana sudah atas persetujuan Rais Syuriah PBNU Mustofa Bisri.
As'ad diketahui memiliki pengalaman panjang di dunia intelijen. Dia masuk BAKIN sejak tahun 1982-1999 dan sejak tahun 2001 menjabat sebagai Wakil Kepala BIN selama 9 tahun era Presiden Abdurahman Wahid, Presiden Megawati, dan Presiden SBY.
Saat pemilihan presiden lalu, As'ad Said Ali juga merupakan bagian dari tim sukses Jokowi-Jusuf Kalla. As'ad menjadi anggota Dewan Pengarah Tim.

No comments:

Post a Comment