Friday, October 24, 2014

Pemerintahan Jokowi Diminta Waspadai "Matsuzaki Club"

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintahan Jokowi diminta untuk mewaspadai kepentingan bisnis Jepang yang terselip di antara kabinet yang akan disusun.

Pengamat ekonomi-politik Global Future Instutute (GFI) Hendrajit mengatakan, orang-orang di sekeliling Jokowi merupakan kader Matsuzaki Club. Mereka inilah, kata dia, orang-orang yang membuat dominasi Jepang dalam perekonomian Indonesia sangat besar.

"Mereka ada di sekitar Jokowi, namun tidak ada di di kelompok ARB (Aburizal Bakrie)," ujarnya, Jumat (24/10/2014). Namun demikian, dia tidak secara spesifik menyebutkan orang yang dimaksud.

Dalam kesempatan itu, pengamat ekonomi Ichsanudin Noorsy menambahkan, figur yang ditempatkan sebagai Menteri BUMN suka tidak suka harus mengerti soal perang bisnis. Caranya, kata dia, dengan mengoptimasi aset-aset BUMN baik aset produktif maupun aset non-produktif. 

Sementara itu dimintai pendapat soal nama Rini Soemarno yang diberi tanda merah oleh KPK, Ichsanudin tidak memikirkan hal itu. "Saya enggak lihat (siapa) Rininya. Saya lihat BUMN-nya (kalau di bawah Rini)," kata dia. 

Ichsanudin menyebut, sejak ARB menjabat Menko Perekonomian, ada satu gagasan yakni menarik relasi antara BUMN dengan korporasi dan koperasi. "Sayangnya, itu tidak dilakukan. Nah iniopportunity-nya ada di Jokowi," imbuhnya.

No comments:

Post a Comment