Friday, October 31, 2014

Digusur dari Waduk Pluit, Mereka Kini Mendapat Rumah Baru

Kompas.com/Desy SelvianyWarga Waduk Pluit berlarian bergegas masuk ke Rusun Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, yang akan menjadi tempat tinggal mereka setelah digusur, Jumat (31/10/2014).

JAKARTA, KOMPAS.com — Begitu pintu bus berwarna oranye bertuliskan "Enjoy Jakarta" terbuka, beberapa orang bergegas turun dan berlari menuju Rusun Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat (31/10/2014). 

Mereka adalah warga Waduk Pluit yang terkena penggusuran dan bakal menjadi penghuni Rusun Muara Baru.

Kepala Unit Pengelola Rumah Susun (UPRS) Wilayah I Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintah DKI Jakarta, Maharyadi, pun memanggil warga yang berebut naik ke tangga rusun itu.

"Nanti, tunggu dulu. Ini barengan naiknya. Ha-ha-ha...," Maharyadi memanggil mereka.

Mereka pun berhenti mendengar perkataan Maharyadi. Namun, mereka tetap semringah meskipun tidak sabar memasuki unit rusun yang akan menjadi tempat tinggal mereka. 

Di tangan mereka, sudah ada kunci unit masing-masing. Salah satunya adalah Nia. Dengan kunci di tangan, dia membuka pintu bertuliskan angka 111. Nia mendapat unit di Blok 11 lantai 1 Nomor 111.

Ruang pertama yang dituju adalah dapur. Setelah itu, ia menengok ke dua kamar di unitnya. "Kok pecah, pecah sih temboknya," ucap Nia dengan nada kecewa. 

Nia langsung mendatangi Maharyadi yang saat itu sedang menengok warga lainnya. "Iya, Bu. Mungkin yang mengerjakan kelelahan jadinya begitu, nanti saya bilang ke pengelola ya," Maharyadi menjelaskan. 

Keluhan Nia mendapat tanggapan dari seorang pria paruh baya, warga Waduk Pluit lainnya. "Ya sudah, syukur Bu dapat lantai 1. Rezeki dari Allah, apalagi suami Ibu kan sudah enggak bisa jalan," kata pria itu.

Warga lainnya, Nur, juga senang bisa mendapatkan unit di lantai 1. "Duh enggak usah ditanya. Enggak bisa ngomong saya. Senang, apalagi dapat di lantai 1, dekat tangga pula," ujar Nur dengan raut muka gembira.

Namun, tidak demikian dengan Eni yang mendapat unit di lantai 3. "Alhamdulillah aja. Syukur aja dah. Namanya juga diundi, harus legawa. Besok mau langsung pindah, mau diberes-beresin dulu tapi hari ini," kata Nur.

Pada kesempatan itu, Maharyadi menerangkan, pemerintah memberikan waktu tiga hari bagi  penghuni rusun untuk menempati unit masing-masing. 

Saat ini, memang baru 36 warga Waduk Pluit yang pindah ke Rusunawa Muara Baru. Meskipun demikian, ia tetap optimistis warga yang lainnya pun akan mengikuti. Saat ini, baru Blok 11 yang dibuka untuk diisi oleh warga Waduk Pluit.

No comments:

Post a Comment