Jakarta - Suasana Muktamar PPP ke-VIII versi Suryadharma Ali yang digelar di Jakarta, berubah menjadi haru usai ketua umum PPP itu membacakan Laporan Pertanggungjawaban (LPJ). Puluhan kader PPP menyemut menyalami Suryadharma usai rapat diskors.
Pantauan di Muktamar PPP ke-VIII di Hotel Grand Sahid Jaya, Jl Jend. Sudirman, Jakarta, Jumat (31/10/2014), Suryadharma Ali membacakan laporan pertanggungjawaban sebagai ketua umum periode 2011-2014 itu setebal 35 halaman.
Dalam paparannya selama sekitar 2 jam, Suryadharma banyak menjabarkan berbagai target kepengurusannya selama lima tahun, terutama dalam Pemilu Legislatif yang mendapat kenaikan 1,2 persen atau 2,6 juta suara.
Usai pemaparan, panitia lalu menskorsing rapat karena sudah memasuki waktu hampir magrib. Saat itulah puluhan kader PPP yang selama ini loyal kepada Suryadharma Ali maju ke depan saat mantan menteri agama itu turun dari podium.
Mereka mengalami Suryadharma Ali sambil menangis lalu memeluknya secara bergantian. Satu persatu menyemut semacam menyampaikan ucapan terimakasih atas kinerjanya sebagai ketua umum PPP selama ini.
"Yang sabar yang Pak Ketum," ucap salah seorang kader yang memeluk SDA sambil menangis.
Usai momen itu, kepada wartawan Suryadharma mengatakan terharu karena bisa menyelesaikan jabatannya dengan maksimal, namun kondisi internal PPP yang akan ditinggalkannya tengah bergejolak
"Saya teraharu karena dukungan masyarakat begitu besar pada PPP, sehingga pada tahun ini PPP mengalami kenaikan 2,6 juta (suara)," ucap Suryadharma yang masih berkaca-kaca matanya.
"Saya sangat terharu dan bersalah kepada para pendukung PPP karena kami dalam keadaan konflk," imbuhnya.
Menurut SDA, masyarakat sudah begitu percaya memilih PPP dalam pemilu namun justru PPP terpecah belah. "Kami merasa malu dengan konflik bekepanjangan mempertonkan segala macam hal-hal yang tidak terpuji sementara pemilih PPP memberikan pilihan secara ikhlas," kata SDA.
"Ini yang tadi pada LPJ saya teringat pada hal-hal seperti itu. Maka dari lubuk hati yang dalam saya terharu karena tak kuat sampaikan laporan pertanggungjawaban itu," imbuhnya.
No comments:
Post a Comment