Friday, October 31, 2014

Hemat Miliaran/Hari, Jokowi Minta Pembelian Minyak ke Angola Dipercepat

//images.detik.com/content/2014/10/31/1034/jokowiangola.jpgFoto: Jokowi dan Wapres Angola
Jakarta -Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu dengan Wakil Presiden Angola‎ Manuel Domingos Vicente‎ di Istana Merdeka. Pertemuan itu menyepakati nota kesepahaman (MoU) antara Pertamina dengan BUMN energi Angola, Sonangol.

Dalam keterangannya, Jokowi ingin pembelian minyak langsung dari Angola segera direalisasikan. Ini bisa menghemat banyak uang, dibandingkan pembelian atau impor minyak lewat trader.

"Kita harapkan kerjasama ini konkret, karena saya beri batasan satu minggu mengkongkretkan kerjasama. MoU ini seminggu harus berguna bagi negara," ujar Jokowi dalam jumpa pers di Istana Merdeka, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta, Jumat (30/10/2014).

Jokowi menambahkan, MoU antara Pertamina dan Sonangol akan membuat efisiensi pengeluaran impor minyak. Efisiensi itu terjadi karena Pertamina langsung membeli dari pusat produksi.

"Karena minyak langsung kita ambil dari produksi Sonangol," ucapnya.

Menteri ESDM Sudirman Said, menambahkan, efisiensi yang dilakukan dalam MoU ini memiliki nilai triliunan per tahun.

"Efisiensinya kalau dapat 100 barel/hari, kita bisa efisiensi (hemat) US$ 2,5 juta (sekitar Rp 30 miliar) per hari," ujarnya.

Angola merupakan negara anggota OPEC (Organization of the Petroleum Exporting Countries), yang merupakan eksportir minyak dunia. Padahal negara ini dulu bergolak politiknya.

"Ini untuk catatan Anda ya, Angola itu dulu negara yang bergolak sekarang jadi terkaya di Afrika, karena adanya minyak dan gas dan mineral lainnya," kata Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) saat penandatanganan nota kesepahaman Sonangol dan Pertamina. Nota kesepahaman dihadiri Wakil Presiden Angola Manuel Domingos Vicente.

Acara dilakukan di Istana Wapres, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Jumat (31/10/2014).

Nota kesepahaman ini berisi rencana BUMN energi Angola yaitu Sonangol, yang akan bekerjasama dengan Pertamina dalam penyaluran minyak mentah. Bahkan Sonangol juga berencana membangun kilang minyak di Indonesia. 

Angola merupakan negara anggota OPEC yang tahun lalu memproduksi minyak dan kondensat sejumlah 1,8 juta barel per hari. Sejak 2002, pertumbuhan produksi minyak Angola mencapai rata-rata 15% per tahun yang disokong oleh lapangan-lapangan deepwater (laut dalam). 

Dalam waktu tujuh hari ke depan, Pertamina dan Sonangol EP akan membentuk Gugus Tugas, sehingga perusahaan patungan bisa dibentuk untuk merealisasikan berbagai kerjasama yang akan diinisiasi. Perusahaan patungan tersebut selanjutnya akan melakukan berbagai persiapan detail proyek-proyek serta pelaksanaannya yang disepakati oleh Pertamina dan Sonangol.

"Kerjasama ini dapat terjalin sebagai wujud dari hubungan baik yang telah terjalin erat antara pemerintah Republik Indonesia dan pemerintah Republik Angola. Pertamina siap merealisasikan kerjasama ini sekaligus sebagai milestone bagi perusahaan untuk mengembangkan bisnis utamanya di sektor minyak dan gas bumi. Kami bersama mitra akan bersama-sama menggali berbagai potensi proyek, baik proyek hulu minyak dan gas bumi di Angola, Indonesia maupun di negara lain, maupun proyek pembangunan kilang yang sangat diperlukan Indonesia untuk menjamin ketahanan energi nasionalnya," kata Plt Direktur Utama Pertamina Muhamad Husen

Seperti diketahui, konsumsi BBM di Indonesia terus tumbuh sekitar 8% per tahun, di sisi lain tingkat produksi minyak mentah menurun dan kapasitas kilang tidak bertambah. Pertamina terus berupaya mendukung pemerintah untuk menjamin ketahanan energi nasional, baik melalui upaya-upaya peningkatan produksi di hulu yang bersumber dari dalam maupun luar negeri, peningkatan kapasitas kilang, dan juga upaya konversi dan diversifikasi energi.

"Pertamina optimis bahwa dalam kurun waktu 5-6 tahun ke depan Indonesia akan bisa swasembada energi. Untuk itu Pertamina siap menjadi tulang punggung dalam mencapai upaya tersebut," terang P dalam keterangannya.

"Jadi kerjasama antara kedua negaara ini nanti akan dipersembahkan dalam join agreement antara pertamina dan Sonangol," ujar Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Hanung Budya di tempat yang sama.

"Kemudian kerjasama di bidang hulu yang ini akan memberikan kesempatan kepada Pertamina untuk bisa mengoperasikan lapangan di luar negeri," terangnya.

No comments:

Post a Comment