Tuesday, October 7, 2014

Kecewa dengan Jokowi, Hashim Sebut Jokowi Akan Membayar Mahal Pencapresannya

KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMOGubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (kiri) dan Ketua Umum PB Percasi, Hashim Djojohadikusumo saat membuka turnamen catur cepat antar penggali kubur tempat pemakaman umum (TPU) se-DKI Jakarta di Wisma Catur KONI DKI Jakarta, Jumat (2/11/2012). Sebanyak 40 TPU mengikuti turnamen ini.

SINGAPURA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo mengatakan Presiden terpilih Joko Widodo harus membayar mahal pengkhianatannya.
"Ada harga yang harus dibayar," tukas Hashim menanggapi keputusan Jokowi yang memutuskan mencapreskan diri dan melawan Prabowo Subianto, sosok yang telah mengangkat karir politiknya dari Solo hingga menembus tingkat nasional di Jakarta.
Hashim menambahkan keputusan Jokowi merupakan pengkhianatan pribadi. "Saya yang mendanai kampanye gubernurnya dan beliau juga berjanji untuk menyelesaikan masa jabatannya di Jakarta, kita sudah menanamkan pemahaman itu" tegas Hashim yang sangat kecewa ini.
Jokowi sendiri tidak dapat dihubungi untuk diminta komentar atas janjinya menjabat 5 tahun sebagai Gubernur DKI. Pengusaha nasional ini menyatakan harga yang akan dibayar Jokowi adalah melalui Koalisi Merah Putih yang akan berperan sebagai oposisi yang aktif dan konstruktif dalam 5 tahun ke depan.
"Kami tidak akan mengambil posisi antagonis, namun yang pasti juga koalisi ini tidak akan ragu menggagalkan atau menghalangi program Jokowi," tambah Hashim.
Adik kandung Prabowo ini mengibaratkan hubungan Jokowi dengan DPR dalam 5 tahun ke depan akan mirip dengan hubungan politik antara Presiden Amerika Serikat Barack Obama dan Kongres yang dikontrol Partai Republik. Hubungan ini ditandai dengan kebuntuan dan upaya Partai Republik menggagalkan agenda Obama.
"Kami menguasai kursi pimpinan dan Ketua Komisi, yang pasti koalisi ini dapat mengendalikan agenda legislatif dan tentunya veto atas lebih dari 100 jabatan penting yang memerlukan persetujuan DPR seperti Kapolri, Panglima TNI, Gubernur BAnk Indonesia, Hakim MA, Hakim MK," lanjut Hashim.

No comments:

Post a Comment