Wednesday, October 15, 2014

Bayar Rp 1 Juta, Mahasiswa Bisa Mengontrak di Rusun Marunda

JAKARTA, KOMPAS.com — Meskipun alih sewa unit rusun dilarang, praktik semacam itu terus terjadi, seperti yang ditemui di Rusun Marunda, Cilincing, Jakarta Utara. Beberapa unit rusun disewakan ke mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Cilincing.

Disebutkan, hampir setiap blok di Kluster A Rusun Marunda ada kasus semacam ini, misalnya di Blok Bawal pada Kluster A, Rusun Marunda. Di blok itu, paling banyak terdapat taruna STIP yang mengontrak rusun. 

Ketika dikonfirmasi, Ketua RT 02 RW 10 Nani Sumarni tidak menampiknya. Namun, dia mengatakan, jumlah taruna STIP yang mengontrak sudah berkurang. 

"Memang benar. Memang sudah diultimatum mereka enggak boleh masuk sini. Kalau sudah tahu, enggak usah nanya ibu yah," kata Nani, kepada Kompas.com, Rabu (15/10/2014). 

Yang diketahuinya, tiap unit yang disewa taruna STIP di blok tersebut ada yang satu unitnya ditempati hingga tiga orang mahasiswa. 

Sementara itu, untuk satu blok yang dipimpinnya, dia memperkirakan jumlah taruna STIP yang mengontrak puluhan. Tiap unit disewa dengan nilai jutaan. Mereka ada di lantai 1, 2, dan 4. 

"Kalau yang saya dengar ada yang Rp 1 juta. Saya kan enggak tahu, emang enggak kepengin terlibat sama yang begitu. Yangngontrakin beberapa orang, yang lain jadi korban," ujar perempuan yang baru menjabat jadi RT pada dua minggu lalu itu.

Oleh karenanya, ia mengaku belum dapat berbuat banyak untuk melakukan tindakan terhadap pelanggaran itu. Sebab, ia masih menunggu SK penetapannya sebagai RT di blok tersebut dari pihak Kelurahan Marunda. 

"Saya belum berani bikin gebrakan. Tapi, saya mungkin kalau SK sudah turun akan memperingatkan (penghuni bahwa rusun) enggak boleh dikontrakin. Soalnya dari dinas (perumahan) sudah bilang ke saya, ibu harus lapor kalau ada yang ngontrak," ujar dia.

Menurut dia, keberadaan mahasiswa STIP sulit terungkap. Mereka kerap lolos bila ada penertiban dari pengelola. 

"Pengelola sudah beberapa kali bertindak, pas sidak enggak ada. Tapi, nanti beberapa bulan lagi muncul. Ya ibu kan enggakngertilah," ujar warga relokasi asal Penjaringan itu. 

Saat ini, lanjutnya, beberapa warganya tengah mengurus proses balik nama. Sebab, dia menyatakan di blok tersebut diketahui banyak unit yang sudah berpindah tangan dari pemilik asli.

No comments:

Post a Comment