Thursday, August 21, 2014

Warga Jadikan Polisi sebagai Obyek "Selfie"

KOMPAS.COM/ANDRI DONNAL PUTERABeberapa karyawan dari gedung Kementerian Agama keluar untuk berfoto dengan polisi yang berjaga di jalan. Menurut mereka, aksi unjuk rasa pendukung Prabowo-Hatta tidak terlalu serius sehingga mereka bisa mengabadikan momen ini dengan berfoto narsis, Kamis (21/8/2014) sore.

JAKARTA, KOMPAS.com — Keberadaan ribuan polisi yang dikerahkan mengamankan sidang pembacaan putusan atas gugatan hasil Pemilu Presiden 2014 di Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Kamis (21/8/2014), menjadi daya tarik sebagian pegawai perkantoran. Mereka menjadikan pemandangan tersebut sebagai obyek foto.

Ayu (27), staf di Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama, Jakarta Pusat, misalnya, menyempatkan diri memotret temannya, yang juga baru pulang kerja, dengan latar belakang polisi yang sedang beristirahat. 

Awalnya, teman Ayu tertarik melihat kumpulan polisi dan perisai serta helm dan atribut lain ketika melewati jalan tersebut. Hal ini membuatnya ingin mengabadikan momen itu dengan ponsel pribadinya. 

Namun, tidak lama kemudian, teman-temannya menggoda dia dan menyuruhnya untuk berfoto bersama polisi. Kemudian, jadilah dia dan polisi berfoto bersama. Aksi tersebut mengundang teriakan godaan dari polisi yang melihatnya. 

"Ciieeeeeeee," teriak polisi-polisi tersebut. 

Tidak hanya berfoto dengan polisi, beberapa orang juga terlihat ingin berfoto dengan perisai polisi dan kendaraan baracuda yang diparkir tidak jauh dari gedung Kementerian Agama. 

Lebih lanjut, Ayu mengatakan, aksi pendukung Prabowo-Hatta membuatnya kesulitan kembali ke rumah. Pasalnya, sebagian jalan di sekitar Gedung MK ditutup sehingga tidak ada kendaraan umum yang melintas.

"Biasanya saya naik ojek dari sini ke Gondangdia. Selanjutnya, saya naik kereta. Tapi karena lagi pada ditutup, saya jalan kaki saja," tutur Ayu. 

Sebagian anggota polisi yang sedang beristirahat mengaku tak terganggu dengan kegiatan foto-foto oleh warga. Silalahi (35), anggota Brimob Satuan Dua Pelopor Gedung Halang Bogor, mengatakan, ia kerap melihat fenomena tersebut saat bertugas. 

"Masyarakat kayaknya enjoy saja tuh. Enggak ada yang sampai takut gimana," imbuh Silalahi. 

Hingga saat ini, kepolisian dan jajaran lainnya masih menjaga MK dan daerah lain hingga ring keempat.

No comments:

Post a Comment