Tuesday, August 26, 2014

Kinerja DPRD DKI Dinilai Membaik Sejak Era Jokowi-Ahok

JAKARTA, KOMPAS.com- Koordinator Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia, Sebastian Salang, menilai, terjadi perubahan yang signifikan terhadap kinerja anggota DPRD DKI Jakarta dalam 1,5 tahun terakhir. Perbaikan itu terluhat sejak Joko Widodo dan Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama memegang kendali pemerintahan sebagai gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta.
Sebastian mencontohkan sistem pengelolaan anggaran yang selama di bawah pengelolaan Jokowi-Ahok semakin transparan, lebih akuntabel, dan semua dibuat secara online sehingga ada partisipasi publik. Menurut dia, semua hal itu berdampak pada terciptanya kultur baru di DPRD DKI.
"Pada 3,5 tahun sebelumnya, DPRD masih berada pada kultur yang lama. Dulu bukan sesuatu yang aneh kalau ada anggota DPRD yang ikut bermain proyek. Kalau sekarang DPRD tidak bisa "bermain" dalam hal pengelolaan anggaran, misalnya dalam hal pelaksanaan proyek," ujarnya kepada Kompas.com, Selasa (26/8/2014).
Sebastian berharap, membaiknya kinerja anggota DPRD DKI dalam 1,5 tahun terakhir tetap bisa berlanjut pada anggota DPRD periode 2014-2019 yang resmi dilantik pada Senin (25/8/2014) kemarin.
Menurut Sebastian, para anggota DPRD yang baru ke depannya harus bisa mengimbangi kinerja eksekutif agar tidak ketinggalan dalam menjalankan fungsi-fungsinya sebagai pihak pengawas. Para anggota DPRD, kata dia, harus bisa menangkap pemikiran dan gagasan-gagasan baru yang muncul dari pemerintah, terutama saat kendali pemerintahan mulai dipegang Ahok.
"Gaya kepemimpinan Ahok pasti akan sama dengan Jokowi, yakni gaya kepemimpinan yang tidak ada kompromi dengan legislatif. Bahkan Ahok lebih keras. Jadi DPRD yang baru jangan pernah berpikir bisa bermain-main dalam pengelolaan anggaran. Meskipun anggaran di DKI sangat besar," jelas dia.
DPRD DKI periode 2014-2019 terdiri dari 106 anggota. PDI Perjuangan menjadi fraksi dengan jumlah anggota terbanyak dengan 28 orang; disusul Gerindra dengan 15 orang; PKS dengan 11 orang; PPP dengan 10 orang; Demokrat dengan 10 orang; Hanura dengan 10 orang; Golkar dengan 9 orang; PKB dengan 6 orang; Nasdem dengan 5 orang; dan PAN dengan 2 orang.

No comments:

Post a Comment