Wednesday, August 27, 2014

Ahok: Perombakan PNS Pemprov DKI Diatur Jokowi

Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjelaskan soal perombakan besar-besaran yang akan dilakukan oleh pihaknya. Ia mengatakan nantinya akan ada ribuan pegawai yang dilantik sekaligus oleh Gubernur DKI Joko Widodo.

Menurut Ahok, ide perombakan eselon tersebut semuanya diatur oleh Jokowi. “Jadi kita mau seleksi habis-habisan, sebelum Pak Jokowi pergi. Kita mau ganti eselon II, ini semua dia yang mengatur,” kata Ahok kepada wartawan di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (27/8/2014).

Ahok menuturkan, ada sekitar 2 ribuan pegawai negeri sipil yang “dibongkar” susunannya. Mereka ada yang dimutasi, ada yang dirotasi, ada juga yang dipromosi dari jabatannya semula.

“Termasuk kepala dinas-kepala dinas atau eselon II, eselon III, dan eselon IV seperti lurah dan camat. Tapi tidak termasuk CPNS yang kemarin baru masuk, mereka masih ada masa 2 tahun di PTSP.

Hal ini demi membentuk struktur yang baru, sesuai Peraturan Daerah tentang Organisasi Perangkat Daerah. “Ini mau lagi kita kejar, tapi paling cepat mungkin September, sebelum beliau (Jokowi) berhenti," ungkapnya.

Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BPKD) DKI I Made Karmayoga mengatakan pihaknya sedang menyiapkan secara matang proses perombakan PNS tersebut. Apalagi, menurutnya, hal ini adalah perubahan yang belum pernah ada sepanjang sejarah pemprov DKI, bahkan di daerah lain di Indonesia, kecuali dalam instansi militer.

“Kita siapkan pendekatannya supaya tidak subjektif. Makanya sekarang sedang menimbang metode fit and proper test atau sidang jabatan,” ucap I Made di Balai Kota.

Made menjelaskan, awalnya ada 8.009 jabatan di DKI. Namun setelah Peraturan Daerah tentang Organisasi Perangkat Daerah disahkan, jumlah tersebut menyusut menjadi 6.826 jabatan. 

“Estimasinya ada sekitar 40% dari jumlah itu yang akan dilantik. Pokoknya mulai dari kepala dinas, walikota, PTSP, kepala bidang, kepala seksi, kepala bagian sampai camat-lurah bakal dirombak,” tuturnya.

Adapun untuk lokasi dan waktu pelantikan, Made masih menutupnya rapat-rapat. “Kita cari yang antik, lain dari yang lain. yang pasti tidak di Balai Kota,” kata Made.

No comments:

Post a Comment