Tuesday, August 26, 2014

Ahok Harap Campur Tangan Jokowi di Proyek MRT

Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyebut pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) dari jalur Barat-Timur ternyata lebih mendesak. Tapi pemerintah saat ini mendahulukan justru konstruksi MRT sepanjang 15,7 km dari Lebak Bulus ke Bundaran HI. Mengapa?

"Sekarang harusnya Timur-Barat lebih mendesak daripada Utara-Selatan karena perkembangan perumahan sudah ada," kata Ahok saat berbincang dengan wartawan di kantornya, Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (26/8/2014).

"Tapi masalahnya yang Timur-Barat itu enggak ada jalur alternatif jadi sempit, itu yang masalah, makanya kita enggak tau gimana caranya," lanjutnya.

Sebelumnya, jalur MRT barat-timur akan membentang dari wilayah Balaraja (Banten) hingga ke Cikarang (Jawa Barat). Berdasarkan informasi yang dihimpun, ruas barat-timur sepanjang 89,6 km yang dibagi dalam beberapa tahap pembangunan.

Fase I untuk rute Kalideres-Ujung Menteng sepanjang 31,7 km, fase II (sisi timur) untuk rute Ujung Menteng-Cikarang sepanjang 23,6 km, dan fase III (sisi barat) rute Balaraja-Kalideres sepanjang 34,3 km.

Karena melalui tiga provinsi, Ahok berharap agar saat Jokowi sudah menjabat sebagai presiden RI, dia bisa mendorong pembangunannya. "Kita juga harap pak Jokowi kalau sudah ada di sana (pemerintah pusat) manjanginnya jangan nanggung, sampai Bekasi saja," ujar kader Gerindra itu.

Dia juga menargetkan tahapan konstruksi bisa segera dimulai. "Harapannya sih sebelum 2017 sudah bisa dimulai," ujar Ahok.

Sementara untuk anggaran pendanaannya, Ahok yang sebentar lagi akan jadi Gubernur menggantikan Jokowi menyatakan pihaknya bersedia menanggung investasi.

"Itu yang saya bilang, kalau Jawa Barat enggak mau nanggung, ya enggak apa-apa kita tanggung semua. Jadi pusat dan kita (DKI) yang nanggung, kan APBD kita lebih besar kan, jadi langsung saja nyentuh ke Bekasi dan Tangerang," katanya.

No comments:

Post a Comment