Wednesday, August 27, 2014

SBY: Pemikiran Saya dan Jokowi Klop

AFP PHOTO / ABROR RIZKI / PRESIDENSBY.INFOPresiden Susilo Bambang Yudhoyono (kanan) bertemu dengan Gubernur DKI Jakarta Joko Widowo i Istana Presiden, 13 Mei 2014.

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono merasa ada kecocokan pemikiran dengan presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi). Hal itu disampaikan SBY dalam konferensi pers bersama Jokowi seusai pertemuan empat mata di Nusa Dua, Bali, Rabu (27/8/2014) malam. 

"Pemikiran saya dan Pak Jokowi klop. Kami ingin melaksanakan transisi dengan sebaik-baiknya," kata SBY. 

SBY mengatakan, pertemuannya dengan Jokowi membahas beragam hal, di antaranya tentang Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2015 dan APBN Perubahan 2014. Pertemuan yang berlangsung selama dua jam ini, kata SBY, tidak membahas hal-hal teknis. "Karena forum ini bukan forum negosiasi, kami mengikuti sistem dan tatanan yang berlaku," ujarnya.  

Menurut SBY, proses transisi ini penting bagi keberhasilan pemerintahan yang akan datang. SBY menegaskan, ia memiliki komitmen dan kewajiban moral untuk membantu Jokowi yang akan melanjutkan tampuk kepemimpinan.

"Pertemuan tadi keperluan untuk komunikasi berlanjut. Ini tradisi yang harus kita letakkan yang akan membawa kebaikan bagi bangsa kita," kata SBY.

Pertemuan SBY dan Jokowi berlangsung sejak pukul 21.00 WIT, mundur satu jam dari jadwal semula, pukul 20.00 WIT. 
NUSA DUA, KOMPAS.com — Presiden terpilih Joko Widodo mengapresiasi langkah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang melakukan pertemuan empat mata soal transisi pemerintahan. Jokowi menyebut tradisi itu perlu dibangun di dalam pemerintahan.

"Ini adalah sebuah tradisi baru yang ingin kita bangun dari pemerintahan Presiden SBY kepada pemerintahan baru nantinya. Kami ingin agar ada sebuah kesinambungan dari pemerintahan sekarang ke pemerintahan yang baru," kata Jokowi dalam konferensi pers bersama Presiden SBY di Nusa Dua, Bali, Rabu (27/8/2014).

Jokowi memaparkan, komunikasi yang pertama kalinya dilakukan pasca-putusan MK pada 21 Agustus silam itu merupakan rangkaian proses yang berkesinambungan.

"Ini adalah sebuah awal agar secepatnya kami bisa mempersiapkan, merencanakan, sehingga kesinambungan pemerintah ini bisa berjalan dengan baik dan menjadi sebuah tradisi baru di Indonesia, dari pemerintahan yang sekarang ke pemerintahan yang baru nantinya," ujar Jokowi.

Selain itu, Jokowi juga memastikan akan membahas secara detail tentang RAPBN 2015 dengan kementerian terkait setelah SBY membuka pintu pembahasan tim transisi dengan kementerian saat ini.

"Tadi juga saya meminta banyak sekali pandangan-pandangan dan pikiran-pikiran dari Presiden SBY, terutama hal-hal yang berkaitan dengan APBN 2015. Memang tadi kami berbicara agak detail, nantinya teknis lebih detail akan ditindaklanjuti oleh tim transisi dengan kementerian-kementerian yang ada," ujar Jokowi.

Sementara itu, Presiden SBY menilai kesempatan yang diberikannya agar tim transisi dapat berkomunikasi dengan kementerian saat ini ialah agar pemerintahan Jokowi semakin siap. Ia pun menyatakan mendukung penuh Jokowi hingga 20 Oktober mendatang, ketika Jokowi dilantik di Istana Negara.

"Berikan kesempatan kepada kami berdua untuk komunikasi dan rampungkan tugas sampai 20 Oktober mendatang, dan Pak Jokowi, saya beri dukungan penuh dan makin siap beliau sebelum 20 Oktober nanti makin baik, dan makin berhasil membangun tugasnya," ujar SBY.

No comments:

Post a Comment