Thursday, August 28, 2014

Deg-degannya Ahok Saat Plafon Ambrol: Saya Pikir ini Kena Bom atau Apa

Jakarta - Wagub DKI Basuki T Purnama atau Ahok sempat deg-degan saat plafon kantornya ambrol. Ahok pun memerintahkan orang-orang di ruangannya agar pergi menyelamatkan diri. Saat itu terdengar suara keras dan mengagetkan.

"Pas bunyi beruntun, saya pikir ini kena bom, roboh, atau apa? Tadi saya lagi wawancara persis dekat situ. Saya pikir gempa bukan, apa bom? Gedung roboh ya? Makanya saya pikir kalau ini gedung roboh bisa langsung dihantam ke sini kan," kata Ahok di balai kota DKI, Jakarta, Kamis (28/8/2014). 

"Makanya saya minta kita lari aja ke depan. Kalau gempa jangan lari, ngumpet di kolong meja. Kalau gedung roboh, kan bisa nimpa kita. Saya bayangin gedung atas ini roboh. Saya paling deket persis samping saya jatuhnya," tambah dia.

Ahok mengaku walau ada kerusakan dia tak akan pindah dari kantornya sekarang ini. "Nggak pindah ruangan lah. Saya nggak, atas yang kena," imbuhnya.

Jakarta - Plafon gedung yang ditempati Wagub DKI Basuki T Purnama atau Ahok ambrol. Ahok sempat lari menyelamatkan diri bersama staf dan sejumlah wartawan yang tengah mewawancarainya. Peristiwa ini memang mengejutkan dan membuat kaget.

"Kita akan tuntut suruh dia (kontraktor-red) ganti. Dan ini harus digugat korupsi, kalau misalnya karena kesalahan konstruksi," kata Ahok di balai kota DKI, Jakarta, Kamis (28/8/2014).

Ahok sudah meminta bagian umum melapor ke polisi untuk melakukan penyelidikan. Bisa saja ada yang sengaja melepas baut atau ada human error dalam kecelakaan ini.

"Saya sudah minta bagian umum untuk bikin surat ke polisi minta penyelidikan. Terus kita juga minta

"Kita akan minta bagian bangunan ngecek sisi sebelah. Karena secara konstruksikan sama antara kiri dan kanan. Pertanyaannya kalau memang kiri itu roboh karena ada salah teknis, berarti yang sebelah kanan bisa roboh juga. Makanya kita minta cek," terangnya. 

"Ini kan dirangkai pakai baut, Kalau bautnya copot alami atau kerusakan, jadi kekoyak yang lain. Ini butuh penyelidikan polisi atau apakah ada sabotase, kita nggak tahu. Bautnya sengaja digergaji atau dikasih air keras, kita nggak tau, makanya butuh polisi untuk turun," tutupnya.

No comments:

Post a Comment