Saturday, August 30, 2014

PKL Kembali Dirikan Kios di Atas Saluran Air Jalan Jatibaru X

Warta Kota/Panji Baskhara RamadhanPara pedagang di Jalan Jatibaru X, Tanah Abang, Jakarta Pusat kembali menutup saluran air dengan papan. Padahal hal tersebut nantinya akan mempersulit pembersihan saluran air, jika tersumbat, Sabtu (30/08/2014).

JAKARTA, KOMPAS.com - Kios PKL kembali berdiri tegak menutupi saluran air di Jalan Jati Baru X, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Sabtu (30/08/2014). Terpantau saluran air tersebut tidak mengalir alias mampet. Padahal, pada tahun lalu, kios-kios tersebut sudah dibongkar oleh petugas Satpol PP.

Pengamatan Warta Kota, beberapa pedagang sedang berupaya menutup saluran air tersebut dengan papan panjang. Hal itu mereka lakukan untuk dijadikan alat pijakan mereka untuk menaruh barang dagangannya. Saluran air di sepanjang Jalan Jatibaru X ini sudah tertutup rapat dengan bangun dan papan. 

Menurut juru parkir yang tak jauh dari lokasi, Iman (34), saluran tersebut memang sudah tidak bisa mengalir sejak lama. Bangunan yang berupa kios tersebut memang dibangun untuk disewa para pedagang Tanah Abang.

"Mas lihat sendiri aja. Emang enggak bisa ngalir. Ya, kalau hujan gede paling nge-genang dikit doang. Kalau itu kios yang tembok kuning punya pak haji Tirta," katanya.

Tumpukan sampah di selokan, menurut dia, hal biasa. Ia mengaku terkadang ada pedagang yang juga sadar diri membersihkan saluran air, ada juga yang tidak.

"Biasa itu mah. Emang jarang keliatan sih petugas kebersihan. Ya, truk dinas kebersihan mana bisa masuk gang sempit begini. Kaga muatlah. Sadar diri pedagang aja. Bersihin ya bersihin, kaga ya enggak usah," katanya.

Salah seorang pedagang pakaian di Jalan Jati Baru X, Siska (33), mengaku papan yang digunakannya untuk menutup selokan, berfungsi untuk menaruh dagangan. Jika saluran air tak ditutup, dia malah bingung mencari tempar untuk menaruh barang dagangannya.

"Ya emang kenapa? Kan enggak ganggu ini. Ya kalau mau kebuka salurannya, gimana saya mau naro barang dagangannya. Kalau Mas ngasih saya tempat yang bagus, di gedung ya enggak apa-apa. Buka aja nih papannya," ucapnya sambil mengajak membuka papan yang menutup saluran air tersebut.

Warta Kota mencoba mengkonfirmasi hal tersebut ke Camat Tanah Abang, Hidayatullah dan Kepala Suku Dinas Pekerjaan Umum (Kasudin PU) Tata Air Jakarta Pusat, Herning. Namun, hingga kini, belum ada tanggapan baik via pesan singkat ataupun telepon. (Panji Baskhara Ramadhan)

PKL Tutup Saluran Air Jatibaru X, Kasudin PU Tata Air Jakpus Hanya Prihatin

Warta Kota/Panji Baskhara RamadhanBangunan yang mirip rumah toko ukuran 2x2 ini menutup saluran air, di Jalan Jati Baru X, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Hal demikian saluran air tersebut akan sulit dibersihkan, jika mengalami ketersumbatan oleh sampah, Sabtu (30/08/2014).


JAKARTA, KOMPAS.com - Saluran air di Jalan Jatibaru X, Tanah Abang, ditutup PKL yang kembali membangun kios di atasnya. Kasudin PU Tata Air Jakarta Pusat, Herning, hanya mengaku prihatin mendengar hal tersebut.

"Ya, prihatin aja, Pak," kata dia kepada Warta Kota, Sabtu (30/8/2014).

Ketika ditanyai mengenai tindakan apa selanjutnya mengenai hal tersebut, Herning tak berkomentar apapun.

Sementara, Camat Tanah Abang, Hidayatullah, mengaku sudah memperingatkan pihak terkait mengenai maraknya kembali kios PKL di Jalan Jatibaru X, Tanah Abang, Jakarta Pusat. 

"Loh? Soal itu saya sih sudah imbaukan, bahkan saya sudah peringkatkan hal itu ke pihak terkait yaitu Suku Dinas Pekerjaan Umum (Sudin PU) Tata Air Jakarta Pusat," katanya.

Tak hanya itu, ia juga mengatakan tertutupnya saluran air oleh kios dan papan yang guna dijadikan alas pedagang untuk berdagang, berimbas akan sulitnya dibersihkan saluran air tersebut. Jika hujan, lokasi tersebut kerap banjir.

"Ya, kalau hujan sudah pasti menggenang. Itu jalan sempit, sulit dilalui kendaraan karena banyak pedagang. Selain itu, mengundang sampah menumpuk di saluran air. Pasti kalau dibersihkan banyak sampahnya," ucapnya.

Sampai saat ini, ia hanya mengimbau kepada pengunjung pasar Tanah Abang dan pedagang untuk sadar akan kebersihan lingkungan. Selain itu, ia meminta pihak Sudin Tata Air Jakarta Pusat untuk cepat tanggap dalam hal tersebut.

"Saya sudah imbau berkali-kali, sampai saat ini belum ada tanggapan. Jadi ya saya harus bagaimana? Yang terpenting ialah, saya meminta kepada masyarakat dan pedagang lainnya untuk sadar. Tolong sadar akan kebersihan, itu saja," paparnya. 

Ia mengatakan, jika ingin melakukan pembongkaran, harus persetujuan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov DKI) Jakarta.  (Panji Baskhara Ramadhan)

No comments:

Post a Comment