Friday, August 8, 2014

Panglima TNI: Kalau Malaysia Ngeyel, Saya Bongkar Tiang Pancang Mercusuar

Pontianak - Panglima TNI, Jenderal Moeldoko geram usai meninjau tiang pancang yang dibangun militer Malaysia untuk mercusuar di Tanjung Datu, Kalimantan Barat. Moeldoko memastikan akan membongkar tiang pancang itu jika pihak Malaysia masih terus sulit diajak berunding.

"Kalau Malaysia masih ngeyel, diajak bicara masih alot, saya bongkar itu tiang pancangnya," kata Jenderal Moeldoko saat meninjau pembangunan tiang pancang mercusuar oleh Malaysia di Tanjung Datu, Kalbar, Jumat (8/8/2014).

Moeldoko menjelaskan saat ini sudah dua kali pemerintah dan Malaysia berunding terkait pembangunan tiang pancang itu. Namun perundingan masih berjalan alot dan tidak menemui kata sepakat.

"Kita akan satu kali berunding lagi dalam waktu dekat, tapi saya nggak mau lama-lama. Terlalu lama, saya bongkar ini," tegas Moeldoko.

Panglima TNI menjelaskan,‎ tiang pancang itu dibangun di landas kontinental milik Indonesia. Artinya, daratan yang digunakan untuk membangun adalah milik Indonesia.

"Namun kalau perairannya memang masih abu-abu, karena masalah laut ini sangat rumit. Tapi kalau tanahnya itu milik kita," jelas Moeldoko.

Pontianak - ‎Militer Malaysia nekat membangun tiang pancang untuk Mercusuar di perairan Tanjung Datu, Kalimantan Barat. Pembangunan tiang pancang ini sempat menimbulkan ketegangan.

Jumat (8/8/2014), detikcom yang ikut bersama rombongan Panglima TNI, Jenderal Moeldoko meninjau kondisi di Tanjung Datu. Tanjung Datu berada di Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas, Kalbar. Perlu waktu 12 jam perjalanan darat dari Pontianak, sedangkan jika menggunakan helicopter, diperlukan waktu tempuh sekitar 2 jam.

Letak Tanjung Datu memang berbatasan langsung dengan Malaysia. Namun faktanya, Tanjung Datu sepenuhnya wilayah milik Indonesia.

Berdasarkan pantauan, lokasi tiang pancang yang telah dibangun Malaysia berada kurang 1 Km dari bibir pantai Tanjung Datu. Jika dilihat dari udara, tiang-tiang pancang itu memang kini tak terlihat begitu jelas.

Dari atas laut, tiang pancang yang akan dijadikan mercusuar oleh militer Malaysia itu terlihat seperti tumpukan batu. 

Kapal-kapal milik TNI juga terlihat terus berpatroli di sekitar tiang pancang itu. Saat ini sudah tidak ada lagi kegiatan pembangunan mercusuar di tempat tersebut.

Jenderal Moeldoko mengatakan, tiang pancang itu dibangun di landas kontinental milik Indonesia. Artinya, daratan yang digunakan untuk membangun adalah milik Indonesia.

"Namun kalau perairannya memang masih abu-abu, karena masalah laut ini sangat rumit. Tapi kalau tanahnya itu milik kita," jelas Moeldoko di Tanjung Datu.

No comments:

Post a Comment