Wednesday, May 7, 2014

Guru Besar UI: Presiden SBY Jangan Terjebak pada Diplomasi PM Abbott

Jakarta - Perdana Menteri Australia Tony Abbott menghubungi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melalui telepon. Dalam pembicaraan selama 9 menit itu, Abbott menyatakan penyesalannya tidak dapat memenuhi undangan hadir pada acara Open Government Partnership (OGP) di Bali.

Guru Besar Hukum Internasional FHUI, Hikmahanto Juwana, mengatakan agar SBY berhati-hati dan tidak mudah termakan diplomasi Abbott begitu saja.

"Presiden tidak boleh terjebak atas kelicikan Australia karena 'keramahan' PM Tony Abbott melakukan telepon pribadi," terang Hikmahanto dalam keterangan tertulisnya kepada detikcom, Rabu (7/5/2014).

Presiden diminta menyikapi panggilan itu dengan penuh waspada agar tidak merugikan kepentingan Indonesia. Terlebih bila mengingat di waktu yang hampir bersamaan terjadi insiden yang menyebutkan Australia telah mendorong kapal pencari suaka ke wilayah teritorial Indonesia.

Bahkan menurut informasi kapal itu telah menaikkan tiga orang lagi yang sebelumnya ditahan. Langkah ini belum pernah dilakukan oleh pihak otoritas Australia sebelumnya.

"Pada pemberitaan media Australia diindikasikan ketidakhadiran PM Abbott yang sebelumnya telah dikonfirmasi bertalian tentang insiden ini," lanjutnya.

Sebagaimana diketahui, Menlu Marty Natalegawa sebelumnya pernah melontarkan kritik terkait kebijakan Tony Abbott untuk menghalau para pencari suaka ke wilayah Indonesia. Tetapi hal tersebut tampaknya tidak diindahkan.

"Oleh karenanya, Indonesia tidak perlu terburu-buru atau merasa bersalah dengan belum normalnya hubungan Indonesia-Australia sebelum PM Tony Abbott mencabut kebijakan unilateral menghalau kapal pencari suaka yang merugikan Indonesia," kata Hikmahanto.

Menurut sang Guru Besar, Presiden SBY tidak perlu merasa harus terbebani dalam memperbaiki hubungan kedua negara yang tengah merenggang. Sebab, masa jabatan Presiden RI ke-8 ini akan berakhir pada Oktober 2014.

"Pemulihan hubungan akan sangat bergantung pada kebijakan PM Tony Abbott atas masalah penyadapan dan masalah pencari suaka," pungkasnya.

No comments:

Post a Comment