Wednesday, May 7, 2014

Ini Pernyataan Prabowo Soal Nasionalisasi Aset dan Kembali ke UUD 1945

Jakarta - Presiden SBY menyindir capres yang menebar janji-janji kampanye berbahaya bagi Indonesia yakni nasionalisasi aset dan kembali ke UUD 1945. SBY memang tak menyebut siapa capres yang dimaksud, namun selama ini capres Gerindra Prabowo Subianto adalah orang yang paling peduli dengan pemgamanan aset nasional.

Prabowo menegaskan dua pernyataan tegas soal aset negara dan kembali ke UUD 1945 itu dalam dua forum pertemuan dengan para purnawirawan jenderal. Soal keteguhan hati Prabowo kembali ke UUD 1945 disampaikan mantan Danjen Kopassus ini di kantor DPP Persatuan Purnawirawan dan Warakawuri ABRI dan Polri (Pepabri) di Jl Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (22/4/2014) lalu.

Kalimat tersebut terucap saat Prabowo menjelaskan visi-misinya di hadapan para jenderal seniornya. Saat ditemui Ketua Umum Pepabri Jenderal (Purn) Agum Gumelar dan sejumlah purnawirawan jenderal lain Prabowo mengungkap alasan meninggalkan Golkar. Prabowo kemudian membangun Partai Gerindra. 

"Dalam manifesto perjuangan Gerindra, harus kembali ke UUD 1945. Yang setia kepada TNI, yang memperjuangkan secara murni adalah Gerindra. Boleh cek, Golkar yang didirikan AD, tapi tidak," tegas Prabowo.

Nah perihal perhatian Prabowo terhadap keamanan aset nasional disampaikan purnawirawan jenderal bintang tiga ini di hadapan ratusan Purnawirawan TNI dan Polri yang mendeklarasikan dukungan terhadap dirinya untuk menjadi capres di Pemilu 2014. Dalam sambutan Prabowo terus menyindir sikap politikus yang gemar ingkar janji.

"Ada budaya baru yang dianggap biasa yaitu budaya mencla mencle, budaya ingkar janji, dan budaya suka berbohong, apakah saudara mau dipimpin orang seperti itu?" kata Prabowo di Menara Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis (27/3/2014).

"Siap, Tidaaaaaak!" jawab seluruh hadirin serempak.

Prabowo pun kemudian menegaskan bahwa dirinya akan menasionalisasi aset asing yang ada di Indonesia. Dia menyindir pemimpin yang menjual aset bangsa. "Seluruh kekayaan bangsa harus dimiliki oleh kita sendiri. Tapi ada pemimpin yang menjual aset, dengan gampangnya membiarkan wilayah kita dicaplok," sebut Prabowo dengan tangan mengepal.

Lalu apakah sindiran tajam SBY itu benar-benar diarahkan untuk Prabowo? Bagaimana kelanjutan koalisi PD-Gerindra dan kuatkah Prabowo tanpa dukungan SBY?

No comments:

Post a Comment