Jakarta - Sejak sebelum dicapreskan hingga sekarang, nama Joko Widodo terus moncer di urutan teratas berbagai survei Pilpres. Apa yang membuat Gubernur DKI dari PDIP ini seperti tak tergoyahkan?
Seperti yang nampak dari hasil terbaru elektabilitas calon presiden (capres) pasca-pemilu legisatif yang dilakukan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC). Jokowi tetap menjadi jawara di atas Prabowo Subianto dari Gerindra maupun Aburizal Bakrie dari Golkar.
Pengamat politik asal Universitas Gajah Mada (UGM), Mada Sukmajati, menilai figur Jokowi dianggap bisa diterima pemilih dari partai lain. Sosok dan gaya Jokowi memimpin Solo dan Jakarta tampaknya disukai publik.
"Kepemimpinan Jokowi lebih dilihat masyarakat karena dia efektif, dekat dengan rakyat, dan Jokowi mau mendengar rakyat," kata Mada Sukmajati saat dihubungi, Selasa (6/5/2014).
Dalam survei usai Pileg tersebut, Jokowi memang tetap unggul. Suaranya bahkan datang dari pemilih non PDIP. Termasuk dari Partai Gerindra dan Golkar.
Figur seorang capres dalam Pilpres sendiri memang jauh lebih dominan dibanding parpol. Publik akan melihat faktor-faktor seperti masa lalu, rekam jejak, dan kepribadian kandidat presiden, serta program-program yang ditawarkan. Termasuk sosok kepemimpinam sederhana bakal menjadi pertimbangan pemilih.
Jokowi dipandang publik tidak memiliki beban masa lalu yang bisa menggerus kepercayaan. Hal yang berbeda justru ada pada Prabowo.
"Masyarakat melihat Prabowo itu masih terbebani dengan masa lalunya, di antaranya pelanggaran HAM. Hal itu yang kemudian membuat orang pesimistis dengan Prabowo" tutupnya.
No comments:
Post a Comment