Friday, May 9, 2014

Gerindra dan PKS Kompak 'Serang' Jokowi

Jakarta - PKS dan Gerindra sudah hampir pasti berkoalisi mengusung Prabowo Subianto sebagai capres. Kedua partai sudah kompak memulai serangan ke capres rival Prabowo, Joko Widodo (Jokowi) yang diusung PDIP.

Waketum Gerindra Fadli Zon melempar kritik ke Jokowi lewat twitter. Kicauan Fadli pada Jumat (9/5/2014) jelas mengarah ke Jokowi. Dalam kicauannya, Fadli mengingatkan nasib 250 juta manusia Indonesia ditentukan 2 bulan lagi. Dia mendorong masyarakat tak salah pilih pemimpin.

"Kita tak bisa spekulasi dengan orang mencla-mencle, tidak satu kata dan perbuatan, janji terus diingkari, pencitraan sepanjang hari, dan tak punya visi," katanya.

Dia mengajak masyarakat mmilih capres yang tegas. Dalam hal ini ia mengkampanyekan capres Gerindra Prabowo Subianto. "Kalau Tuhan saja dibohongi, rakyat pasti dikhianati. Jangan pilih yang ingkar janji! Pilih yang jelas dan tegas, jujur bebas korupsi: @Prabowo08," sesumbarnya

Tak hanya itu saja, Fadli juga menyindir ciri-ciri orang munafik. "Jangan pilih yang munafik. 3 ciri munafik sabda Rasulullah SAW: 1. Bila bicara bohong; 2. Bila berjanji ingkar; 3. Bila diberi amanat khianat. Masak saya mengutip sabda Nabi dibilang menghujat? Aya Aya wae. Lieur yeuh panasbung," katanya.

"Yuk kita kampanyekan JANGAN PILIH CAPRES MUNAFIK, sesuai sabda Nabi Muhammad SAW," tegas Fadli. 

Kicauan Fadli yang bernada keras ini bersambut dengan tweet Wasekjen PKS Fahri Hamzah. Fahri melempar tweet tentang 'nggak mikir'. Kalimat 'nggak mikir' kerap dipakai Jokowi untuk menjawab jika ditanya soal nyapres, jauh hari sebelum ditetapkan menjadi capres PDIP.

Berikut tweet Fahri, beberapa disertai foto duet Mega-Prabowo di 2009 silam:

1. Kalau kita tidak lelah dengan kemunafikan. Jangan-jangan kita juga sudah munafik. #NggakMikir
2. Apakah orang munafik bisa sembuhkan kemunafikan? #NggakMikir
3. Tidak bisa negara ini tanpa pengawasan, mentang2 sekolah asing gak perlu diawasi? (Komnas 4. Anak,2014) #NggakMikir
4. Dulu tidak melanggar HAM, sekarang melanggar HAM. #NggakMikir (sambil mengupload foto duet Mega-Prabowo)
5. Dulu bukan penculik. Sekarang jadi penculik. #NggakMikir (sambil mengupload foto duet Mega-Prabowo)
6. Kemesraan ini. Kesetiaan itu. Telah berlalu. #NggakMikir (sambil mengupload foto duet Mega-Prabowo)

Lalu apakah ide menyerang Mega dan Jokowi ini terencana? Apa targetnya?

1 comment:

  1. Jika pesaing Jokowi menyerang dengan mencari kejelekan, menyudutkan, terlebih menghina, dan menggunakan ayat atau hadist sebagai senjata justru pihak Jokowi yang diuntungkan, soalnya tak satupun dari capres yang akan dipilih manusia yang sempurna semua memiliki kelemahan dan cacat, rakyat tidak tuli dan buta. Sadarkah bahwa banyak orang yag mengatasnamakan Islam hanya sebagai pembalut guna mengejar ambisi duniawi dengan leluasanya mengutip ayat ataupun hadist sebagai alat propaganda ambisinya.
    Para pesaing Jokowi harus tampil lebih baik dan pintar didepan rakyat. Rakyat sekarang sudah bisa menggunakan logikanya untuk memilih siapa yang terbaik dari yang baik.

    ReplyDelete