Wednesday, November 2, 2016

Beredar Spanduk dan Pencoretan Bernada Rasial, Polisi Bertindak

 Memasuki masa pentahapan Pilkada DKI Jakarta 2017, ujaran bernada provokatif semakin sering dihembuskan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

Mereka tak hanya menyebarkan ujaran provokatif di dunia maya. Segelintir orang tersebut juga melakukan hal-hal berbau provokasi di dunia nyata. Seperti, mencorat-coret tembok dengan simbol ataupun kata-kata bernada rasial.
Akun Twitter @Anyadwinof mengunggah sebuah video berdurasi 9 detik yang menggambarkan seseorang tengah menuliskan kata-kata bernada rasial menggunakan sebuah pilox berwarna merah.
Dalam video itu, pelaku menggunakan kemeja lengan pendek berwarna putih dengan menggunakan celana bahan berwarna hitam. Jika diamati di video tersebut, pelaku menuliskan kata-kata rasial tersebut pada siang hari. Terlihat pula lalu lintas di sekitarnya masih ramai.
"Tertangkap video, pembuat coretan provokasi SARA di pagar toll depan gedung MPR/DPR RI Senayan Jkt," tulis akun Twitter @Anyadwinov, Rabu (2/11/2016) dini hari.
Menanggapi hal itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyono mengatakan, pihak kepolisian sudah menghapus coretan tersebut. Selain itu, pihak kepolisian juga menemukan beberapa spanduk atau pun poster bernada provokasi di beberapa wilayah.
Awi tak merinci lokasi keberadaan spanduk dan poster tersebut. Awi mengatakan, saat ini pihak kepolisian masih menyelidiki siapa pelaku pencoretan maupun pemasangan spanduk bernada provokatif tersebut.
"Ada beberapa titik kita sudah amankan. Ada kemarin di tol beberapa kali dipasang spanduk provokatif. Kita terus lakukan penyelidikan," ujar Awi.
Awi mengungkapkan polisi akan bertindak tegas kepada pelaku penyebar ujaran provokatif tersebut. Namun, Awi meminta masyarakat bersabar. Sebab, pihak kepolisian tengah menyelidikinya.
"Tapi kembali lagi, namanya juga pelaku yang tidak bertanggung jawab, mereka hit and run, mereka tidak bertanggungjawab, dia taruh, pasang kemudian dia lari," ucap dia.
Awi berharap masyarakat yang memiliki informasi mengenai hal tersebut agar segera melaporkannya. Sebab, laporan dari masyarakat sangat membantu pihak kepolisian dalam mengusut kasus tersebut.
"Tentunya kita juga perlu sinergi dari masyarakat kalau mengetahui, memiliki data terkait hal tersebut mungkin foto atau video, sampaikan kepolisian, kita akan lacak dan tindak tegas," kata Awi.

No comments:

Post a Comment