Sunday, November 13, 2016

Djarot: Lebih Baik Hampir Kalah daripada Hampir Menang

 Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat tidak mengkhawatirkan survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI-Denny JA) yang menyebut elektabilitas pasangan Ahok-Djarotmenurun.

Sebab, elektabilitas pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot ternyata tetap masih lebih unggul dibandingkan pasangan calon lain.
"Nomor dua tetap unggul toh, jadi enggak apa-apa. Enggak usahdipusingkan. Lebih baik hampir kalah daripada hampir menang," ujar Djarot di Cakung, Jakarta Timur, Minggu (13/11/2016).
Djarot mengatakan, masih banyak strategi yang bisa digunakan untuk menaikan elektabilitas.
Kampanye juga tidak hanya dilakukan dengan cara blusukan saja. Strategi ini juga bisa dilakukan terkait banyaknya aksi penolakan yang terjadi dalam blusukan dia dan Ahok -demikian Basuki biasa disapa.
Meski menyebut banyak strategi lain untuk mengantisipasi penolakan itu, Djarot menilai aksi penolakan tetap tidak baik dilakukan.
"Karena penolakan itu kan enggak bener ya, enggak boleh. Bukan pembelajaran demokrasi yang baik. Harusnya kita saling menghormati, menghargai sesama kandidat," ujar Djarot.
LSI menyampaikan hasil survei mengenai elektabilitas pasangan petahanaBasuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat sejak 31 Oktober hingga 5 November 2016 hanya 24,6 persen.
Sementara pasangan calon lain, Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni, elektabilitasnya sebesar 20,9 persen.
Sedangkan elektabilitas Anies Baswedan dan Sandiaga Uno sebesar 20 persen.

No comments:

Post a Comment