Wednesday, November 23, 2016

Janji 3 Pasang Cagub-Cawagub DKI Atasi Kemiskinan Jakarta

 Kemiskinan masih menjadi salah satu masalah pelik di Jakarta, kota yang pada 2016 ini sudah mengancik usia 488 tahun. Tiga pasang calon gubernur dan wakil gubernur DKI yang akan bertarung di 2017 nanti pun berebut simpati warga dengan janji akan mengentaskan kemiskinan di Jakarta.

Ini Janji 3 Pasang Cagub-Cawagub DKI Atasi Kemiskinan JakartaFoto: Grandyos Zafna


Pasangan nomor urut 1, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni akan menggulirkan dana Rp 50 juta per unit usaha. Melalui dana tersebut diharapkan unit usaha yang dibantu bisa menciptakan lapangan kerja sehingga dapat mengentaskan kemiskinan. 

"Kami akan mengurangi kemiskinan. Jangan kemiskinan semakin menjadi-jadi dan parah. Kita perlu memastikan dan memikirkan masyarakat yang hidupnya sulit. Ini juga agar anak-anak bisa sekolah dengan benar biar pintar," ujar Agus di Pulau Kelapa, Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu, Rabu (23/11/2016).

"Kita punya program dana bergulir. (Dana bergulir) adalah bantuan modal usaha sejumlah 50 juta per satu unit usaha. Harapannya adalah usaha ini nantinya bisa membuka lapangan kerja," tambah Agus yang dalam kampanyenya kali ini didampingi pasangan cawagubnya Sylviana Murni. 

Baca juga: Janjikan Bantuan Langsung, Agus Yudhoyono: Saya Tidak Bagi-bagi Duit
Selain program bantuan langsung sementara, Agus-Sylvi juga punya program Rp 1 Miliar per RW untuk mengentaskan kemiskinan dan membuat cerdas masyarakat khususnya anak-anak. Agus menekankan bahwa program-progranya untuk mengatasi kemiskinan dengan pemberian dana bergulir bukanlah bagi-bagi uang. 

Beda lagi cara duet Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat dalam mengatasi kemiskinan di Jakarta. Pasangan dengan kostum kampanye kemeja kotak-kotak itu menilai bantuan lansung tunai tak akan menyelesaikan persoalan kemiskinan Ibu Kota. 

"Yang menjadi persoalan di kita adalah, kita memperpendek gap antara orang kaya dengan yang miskin. Caranya adalah dengan memberikan subsidi, perlindungan, bagi mereka yang miskin. Melalui, pembebasan biaya sekolah, transportasi, perumahan, operasi pasar, dengan cara seperti itu, maka pengeluaran mereka bisa ditekan dan pendapatan mereka ada saving ada tabungan. Kita tidak akan membagi-bagi begitu saja, program BLT itu tidak berdampak langsung dengan pemberdayaan masyarakat. Lebih baik kita membuka lapangan kerja," kata kata Djarot di Rumah Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (22/11/2016).

Baca juga: Bicara Program Atasi Kemiskinan, Djarot: Kita Anti Bagi-Bagi Duit
Pasangan Anies Rasyid Baswedan-Sandiaga Salahudin Uno mengaku akan menawarkan program konkret untuk mengatasi kemiskinan di Ibu Kota. Anies dalam sebuah kesempatan mengatakan ada program jangka pendek dan panjang yang dia tawarkan. 

"Koefisien ketimpangan kita di Jakarta 0,46. Ini angka yang sangat tinggi. Karena itu, program yang ingin kita lakukan adalah program jangka pendek, yaitu penyediaan lapangan kerja dan penambahan entrepreneur. Dalam jangka panjang kita akan punya generasi dari keluarga-keluarga dari sosial ekonomi rendah akan dapat kesejahteraan yang baik sehingga dapat meningkat kehidupannya. Maka kita tawarkan kepada mereka hal-hal yang konkret. Kami tak ingin sekadar mengajak anak muda lewat kosmetik. Kami berikan tawaran yang konkret," kata Anies Baswedan di kantor DPP Perindo, Jl. Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (14/11/2016) lalu.

No comments:

Post a Comment