Friday, November 18, 2016

Sebulan Ditinggal Petugas, Tanaman di Lahan Bekas Gusuran di Rawajati Layu

Setelah permukiman Rawajatiditertibkan pada 1 September 2016 lalu, belum tampak taman hijau seperti yang dijanjikan. Jumat (18/11/2016), terlihat hanya pohon kamboja yang masih kerdil yang tumbuh.

Adapun pohon pucuk merah yang ditanam selang-seling dengan pohon kamboja, terlihat sudah mati. Daun-daun berwarna cokelat mengering dan berguguran.
Kasmanto, tukang ojek yang biasa mangkal di kawasan tersebut mengatakan sudah sebulan petugas yang biasa menanam tak nampak di RTH Rawajati.
Selama beberapa pekan, para petugas Dinas Pertamanan dan Pemakaman memang aktif menanam pohon dan tanaman seperti kamboja, Bintaro, anjuang kribo, dan glodokan.
"Tapi lama-lama mati tanemannya," kata Kasmanto ditemui diRawajati, Jumat (18/11/2016).
Ketika dikonfirmasi, Kepala Suku Dinas Pertamanan dan Pemakaman Jakarta Selatan Muhammad Iqbal, memastikan bahwa penghijauan RTH Rawajati masih berlangsung. Tanaman mati disebabkan karena tak cocok dengan tanahnya.
"Yang mati pohon pucuk merah, itu pohon bantuan dari Pak Camat Pancoran," kata Iqbal.
Tanah yang digunakan untuk taman di Rawajati sendiri berasal dari tanah makam di TPU Tanah Kusir dan tanah pengerukan Dinas Tata Air. (Baca: Setelah Bangunan Digusur, Berbagai Tanaman dan Pohon Mulai Terlihat di Rawajati)
Iqbal mengatakan dari berbagai tanaman yang sudah ditanam, yang bisa hidup di Rawajati ternyata hanya pohon kamboja.
Iqbal tak menyebut kapan penghijauan di Rawajati akan kembali dilanjutkan, ia hanya memastikan secepatnya.
"Saya masih lelang tanaman yang kecil-kecil buat ornamen di (pohon) kamboja," ujarnya.

No comments:

Post a Comment