Monday, May 30, 2016

Program Citarum Bestari sedot dana miliaran, Pemprov Jabar dikritik

Program Citarum Bestari digagas Pemerintah Provinsi Jawa Barat menuai kritik. Penyebabnya, kegiatan itu dianggap tidak memberikan solusi jitu, tetapi menelan dana hingga Rp 24 miliar.

"Citarum Bestari bagus, tapi kalau Citarum ingin sembuh, obati penyebabnya. Kenapa (Citarum) kotor, kenapa banyak sampah," kata Kasubdit Konservasi Lahan Basah dan Taman Keaneka Ragaman Hayati, Kementerian Lingkungan Hidup, Cherryta Yunia, di Bandung, Senin (30/5).

Pada 2013 lalu Pemprov Jabar mencanangkan Citarum Bersih dengan target air Sungai Citarum bisa diminum pada 2018 mendatang. Namun sejauh ini, perkembangannya amat lambat.

Cherryta mengatakan, seharusnya Pemprov Jabar melakukan pemetaan masalah sebelum menggelar aksi. Menurut dia, problem terjadi disebabkan karena ada pencemaran dari pihak tidak bertanggung jawab. Apalagi, lanjut dia, dalam penanganan Sungai Citarum tidak cukup dengan melakukan banyak aksi.

"Jadi bukan hanya mengambil sampah. Sampah akan datang lagi," ujar Cherryta.

Cherryta melanjutkan, perlu ada sanksi tegas bagi pelaku industri membuang limbah ke Sungai Citarum. Evaluasi dan pengawasan industri di daerah aliran Sungai Citarum harus dilakukan.

"Monitoring dan evaluasi industri itu kan tidak jalan. Harusnya ada hukuman. Kalau industri tertib, saya kira yang lain akan takut," ucap Cherryta.

Cherryta menambahkan, jika program atau upaya penyelamatan Sungai Citarum ingin sukses, maka harus dicari akar permasalahannya. Kemudian harus ada sanksi tegas bagi para pelanggar.

"Kalau mau sukses, gejala dan penyebab rusaknya Citarum harus diketahui. Harus ada ketegasan dari pemerintah dan adanya pendidikan lingkungan kepada masyarakat dan semua pihak," tutup Cherryta.

Anggota Komisi IV DPRD Jawa Barat, Yod Mintaraga mengatakan, parlemen akan mengevaluasi program Citarum Bestari akan menghabiskan duit Rp 24 miliar. Sebab menurut dia, penyelamatan Sungai Citarum digagas sejak 2013 hasilnya belum menggembirakan.

"Harus ada evaluasi. Tidak hanya sampahnya saja, tapi merubah perilaku masyarakatnya juga. Kami dukung asal jelas perencanaannya. Citarum hajat hidup orang banyak. Sekarang mengkhawatirkan kondisinya, sudah dangkal dan sempit, banyak orang yang buang sampah," kata Yod.

No comments:

Post a Comment