Merdeka.com - Dinas Kebersihan DKI Jakarta telah menyediakan 10 armada yang akan membantu penanganan sampah di sungai Ibukota. Bentuknya unik menyerupai kaki laba-laba. Alat tersebut bisa dengan leluasa naik turun dari dasar sungai ke daratan, meski derajat kemiringan daratan mencapai 90 derajat. Armada tersebut dinamakan Ekskavator Spider.
"Ekskavator spider bisa membersihkan daerah-daerah yang curam sampai kedalaman 7-8 meter. Bahkan alat ini bisa masuk ke air dengan kedalaman sekitar 1 meter," kata Wakil Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta, Ali Maulana Hakim, Senin (30/5).
Tangan pengeruk ekskavator spider tersebut memiliki panjang hingga 10 meter serta sistem penggerak empat kaki mirip kaki laba-laba. Ekskavator ini diklaim mampu leluasa naik turun sungai untuk mengangkat endapan lumpur.
"Ekskavator spider ini bisa memutar dan gerakannya bukan hanya satu gerakan saja. Alat ini mempunyai roda yang bisa melebar dan menyempit. Artinya alat tersebut bisa jalan di jalan yang sempit. Walaupun alat ini punya lengannya panjang, tapi bodynya bisa dikecilkan karena kakinya bisa dilipat dan dilebarin," ucap dia.
"Ekskavator spider bisa membersihkan daerah-daerah yang curam sampai kedalaman 7-8 meter. Bahkan alat ini bisa masuk ke air dengan kedalaman sekitar 1 meter," kata Wakil Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta, Ali Maulana Hakim, Senin (30/5).
Tangan pengeruk ekskavator spider tersebut memiliki panjang hingga 10 meter serta sistem penggerak empat kaki mirip kaki laba-laba. Ekskavator ini diklaim mampu leluasa naik turun sungai untuk mengangkat endapan lumpur.
"Ekskavator spider ini bisa memutar dan gerakannya bukan hanya satu gerakan saja. Alat ini mempunyai roda yang bisa melebar dan menyempit. Artinya alat tersebut bisa jalan di jalan yang sempit. Walaupun alat ini punya lengannya panjang, tapi bodynya bisa dikecilkan karena kakinya bisa dilipat dan dilebarin," ucap dia.
Dia menambahkan ekskavator spider ini bukan seperti ekskavator yang biasanya. Berhubung alat tersebut memiliki sifat seperti laba-laba, dapat turun di lereng tebing sungai yang curam.
"Kalau eksavator biasa jika udah miring tidak bisa, jadi jatuh. Makanya alat ini tidak perlu miring tapi dia menjepit seperti laba-laba. Jadi ekskavator ini bisa turun dilerenganya yang curam. Sedangkan ekskavator biasa tidak bisa naik turun di lereng yang curam," katanya.
Ekskavator spider ini sudah mulai dipergunakan sejak tahun 2014 sampai sekarang. "Ya sudah ada kurang lebih tiga tahun penggunaan ekskavator ini yang di produksi oleh negara Swiss," tutupnya.
"Kalau eksavator biasa jika udah miring tidak bisa, jadi jatuh. Makanya alat ini tidak perlu miring tapi dia menjepit seperti laba-laba. Jadi ekskavator ini bisa turun dilerenganya yang curam. Sedangkan ekskavator biasa tidak bisa naik turun di lereng yang curam," katanya.
Ekskavator spider ini sudah mulai dipergunakan sejak tahun 2014 sampai sekarang. "Ya sudah ada kurang lebih tiga tahun penggunaan ekskavator ini yang di produksi oleh negara Swiss," tutupnya.
No comments:
Post a Comment