Sunday, May 1, 2016

Pernah Dikerjai Warga, Ahok Kapok Beri Uang Kerahiman

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menceritakan pengalamannya berhadapan dengan berbagai macam watak warga Jakarta yang akan digusur.
Dia mengatakan, ketika dia masih menjabat sebagai wakil gubernur, Ahok selalu menemui warga yang akan digusur. Namun, kata Ahok, dulu warga suka "mengerjai" Pemprov DKI.
Dulu, Pemprov DKI pernah memberikan uang kerahiman kepada warga yang digusur sebesar Rp 800.000. Setelah dibayar, mereka malah demo ke Balai Kota DKI.
Tidak berapa lama kemudian, mereka malah kembali membangun bangunan di tempat yang baru saja digusur. Mereka kembali meminta kerahiman ketika Pemprov DKI akan membersihkan kembali.
"Pas kita mau bersihin lagi, eh langsung minta kerahiman lagi," ujar Ahok di kediamannya di Kompleks Pantai Mutiara, Minggu (1/5/2016).
Akibat hal itu, Ahok tidak mau lagi memberi uang kerahiman kepada warga yang digusur. Sebagai gantinya, dia memberikan warga rusun.
"Makanya saya bilang tidak ada kerahiman lagi. Yang ada adalah rusun buat Anda, anak Anda dikasih KJP, naik bus gratis. Ini lebih mahal dari kerahiman loh dan yang dapat rusun pasti orang situ asli," ujar Ahok.
Ahok mengatakan hal serupa juga terjadi ketika Pemprov DKI menertibkan permukiman di Muara Angke. Dulu, pernah ada seorang ibu yang datang sambil menangis kepada Ahok, memohon untuk tidak digusur.
Ahok pun menelusuri latar belakang wanita tersebut. Ternyata, wanita tersebut bukanlah orang miskin melainkan pemilik lapak yang menyewakan lahan negara ke orang-orang.
"Saya cek dia udah diusir dua kali dari Budha Tzu Ci, punya kontrakan Rp 25 juta setahun. Kurang ajar enggak?" ujar Ahok.
"Saya sudah hapal permainan sandiwara di Jakarta. Yang penting kita perlakukan mereka manusiawi, kita memanusiakan manusia," ujar Ahok.

No comments:

Post a Comment