Monday, April 18, 2016

Ridwan Kamil Akan Lakukan Penertiban Besar-besaran

Pemerintah Kota Bandung mengisyaratkan bakal melakukan penertiban secara masif dan menyeluruh.
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menginstruksikan agar persoalan di Kota Bandung bisa disentuh oleh lintas instansi. Sebab itu, Ridwan Kamil telah membentuk budaya baru yang dinamakan Operasi Penertiban Terpadu Bandung Juara.
"Akan ada tradisi baru yaitu penertiban disiplinnya itu bukan hanya oleh Satpol PP tapi oleh lintas gabungan karena jumlah masalah yang akan ditertibkan itu banyak sekali," ucap Emil, sapaan akrabnya saat memimpin apel gabungan di Lapangan Tegalega, Senin (18/4/2016).
Emil memandang, penertiban pelanggar di Kota Bandung tak bisa dilakukan oleh satu instansi. Dia mencatat, sedikitnya ada 8 problem yang membutuhkan penanganan secepatnya.
"Dari mulai di area lingkungan rumah sampai area lingkungan jalan itu kurang lebih ada sekitar 7 problem. Dari rumah kos-kosan yang tidak bayar pajak, yang juga cenderung mengundang asusila, bangunan liar, PKL yang tidak bisa diatur di zona yang ditentukan, dari mulai miras, hiburan malam yang melanggar aturan, kemudian reklame yang tidak bayar pajak, itu jumlahnya banyak sekali," tuturnya.
Proses penertiban akan dilakukan secara intensif selama 90 hari ke depan. Tak hanya Satpol PP, Pemkot Bandung juga melibatkan anggota kepolisian dan TNI. Total personel yang dikerahkan mencapai 1.031.
"Kalau secara sporadis oleh Satpol PP tidak akan kepegang. Karena itu atas instruksi Dandim dan Kapolres ya sudah kita bangun tradisi kalau operasi ketupat itu Lebaran, operasi lilin itu Natal, kalau operasi Bandung juara itu tidak dintentukan waktunya," kata Emil.
Emil menegaskan, semua titik di Kota Bandung menjadi prioritas alias setiap sektor mendapat perhatian serupa.
"Di mana ada lokasi yang akan ditertibkan saya tertibkan. Targetnya, masyarakat paham sekarang semua harus tertib dan bukan hanya per sektor. Ini merata di seluruh Kota Bandung tidak ada prioritas titik-titik semua merata dari pinggiran, kampung, sampai jalan protokol," paparnya.
Emil menyebut, penertiban secara besar-besaran sangat dibutuhkan oleh Pemkot Bandung. Meski begitu, Emil menegaskan, proses penertiban tetap dilakukan sesuai aturan.
"Kan sudah ada metodenya, penertiban itu tidak represif selalu dimulai dengan persuasif. Dibacakan aturannya, kesalahannya, diminta menertibkan sendiri. Kalau sudah tahu kesalahannya masih 'kekeuh' berarti kita berhadapan dengan orang-orang yang tidak taat aturan. Maka penertiban yang lebih keras kita lakukan. SOP-nya begitu," ujarnya.

No comments:

Post a Comment