Monday, April 18, 2016

Ahok Tepis Kritik Djarot soal PPSU



Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menjelaskan latar belakang dibentukanya petugas pemeliharaan prasarana dan sarana umum (PPSU). Ia menegaskan bahwa PPSU dibentuk bukan untuk menghilangkan budaya gotong royong warga. 

Menurut Ahok, PPSU dibentuk dengan tujuan agar sampah-sampah yang ada di selokan bisa tertangani setiap hari. 

"Kalau Jakarta cuma ngandalin kerja bakti tiap hari, ada enggak yang mau kerja bakti? Enggak ada," kata dia di Balai Kota, Senin (18/4/2016). 

Ahok yakin, sampah yang ada di selokan tidak akan dapat ditangani dengan baik jika hanya mengandalkan warga yang bekerja bakti. Pasalnya, warga juga memiliki kesibukan dan tidak mungkin dapat kerja bakti setiap hari. 

Sementara jika sampah dibiarkan begitu saja, maka berpotensi menimbulkan genangan, terutama saat hujan deras.
"Terus kalau Jakarta bersihin seminggu sekali, bersih enggak? Tiap hari, hitungan jam juga ada sampah lagi," Ahok

"Saya itu enggak mau ada tergenang. Kenapa? Sampah. Jadi gimana mau pakai gotong royong? Nunggu?" kata dia lagi.

(Baca: Djarot dan Kritiknya untuk Ahok )
Saat berkunjung ke Johar Baru, Jakarta Pusat, Jumat (15/4/2016), Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menyoroti tugas PPSU yang turun hingga ke permukiman warga. 

Menurut Djarot, keberadaan "pasukan oranye" itu bisa mematikan budaya kerja bakti para warga. Djarot menilai, keberadaan PPSU membuat warga menjadi manja. Seharusnya, kata dia, PPSU hanya bersifat membantu warga. 

Menanggapi hal itu, Ahok berkeyakinan Djarot tidak pernah menolak diberdayakannya PPSU di tengah masyarakat. Sebab, ia menyebut Djarot ikut menyetujui jelang diterbitkannya Surat Keputusan (SK) Gubernur mengenai pembentukan PPSU pada 2015.

No comments:

Post a Comment