Friday, April 29, 2016

Ternyata, Sewa di Rusun Marunda Lebih Murah daripada di Rawa Bebek

 Warga Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara, yang terkena penggusuran direlokasi ke Rusun Rawa Bebek, Jakarta Timur, dan Rusun Marunda, Jakarta Utara.
Selama tiga bulan pertama, mereka akan dibebaskan dari biaya sewa. Pada bulan keempat barulah mereka diwajibkan membayar uang sewa.
Berbeda dengan warga penghuni Rusun Rawa Bebek yang harus membayar sewa Rp 300.000 setiap bulannya, mereka yang menghuni Rusun Marunda dikenakan tarif lebih murah.
"Kalau di sini (sewa per bulan) minimal Rp 128.000, maksimal Rp 150.000-an," ujar Kepala Unit Pengelola Rumah Susun (UPRS) Marunda Suharyanti kepada Kompas.com, Jumat (29/4/2016).
Perbedaan biaya sewa di Rusun Marunda dengan rusun-rusun lainnya terjadi karena Rusun Marunda tidak menggunakan lift. Oleh karenanya, biaya sewa menjadi lebih murah.
"Kalau yang pake lift itu kan yang sudah gedung, di sini kan blok, masih lima lantai (setiap bloknya)," kata Suharyanti.
Selain itu, biaya sewa unit rusun di setiap lantai pun berbeda. Semakin atas unit rusun yang ditempati, semakin murah biaya sewa yang harus dibayar.
"Lantainya kan kita pake tangga. Itung-itung ongkos capeknya-lah," ujar Suharyanti.
Biaya sewa unit rusun di lantai satu Rp 159.000 per bulan, lantai dua Rp 151.000 per bulan, lantai tiga Rp 144.000, lantai empat Rp 136.000 per bulan, dan lantai lima Rp 128.000 per bulan.
Selain warga relokasi, Rusun Marunda pun dihuni oleh warga umum. Untuk dapat menempati rusun, warga harus mengajukan permohonan ke Dinas Perumahan dan Gedung DKI Jakarta.
Warga umum yang menempati Rusun Marunda akan dikenakan biaya sewa rusun yang berbeda dengan warga relokasi.
"Fasilitasnya sama, cuma kan yang relokasi karena terkena rencana tata kota jadi ada subsidi. Kalau warga umum sewanya antara Rp 200.000 - Rp 300.000-an. Itu juga udah subsidi lho," kata Suharyanti.

No comments:

Post a Comment