Saturday, April 30, 2016

Furniture Street di Malang, Mengembalikan Pedestrian sebagai Kawasan yang Nyaman

Furniture Street di Malang, Mengembalikan Pedestrian sebagai Kawasan yang Nyaman

 Revolusi penataan kota terus menjadi fokus Wali Kota Malang Moch Anton. Sukses revitalisasi ruang terbuka hijau, kini Anton menata apik pedestrian menjadi humanis dan nyaman.

Nuansa pedestrian ini dibilang mirip dengan penataan kota-kota besar di Eropa. Kota Malang pun banyak disebut sebagai Paris van Oost Java atau Paris di timur Indonesia, Kota Malang juga dijuluki Switzerland van Java, karena penataan kota yang begitu nyaman dan cantik. Jika dulu pedestrian habis 'dirampas' Pedagang Kali Lima (PKL), sekarang sudah berjajar bangku.

Seperti bisa dilihat saat melintas di kawasan Kantor Bank Indonesia yang juga merupakan gedung cagar budaya (heritage), utara Alun-alun Malang. Bangku klasik diletakkan di atas trotoar sebagai tempat melepas lelah. Tujuh bangku panjang berbahan besi dengan sandaran duduk dari kayu jati, juga diletakkan di sisi barat Jalan Soekarjo Wiryo Pranoto, atau tepatnya di selatan Alun-alun Malang. 

Foto: M Aminudin/detikcom
Bangku yang sama juga dipasang di Jalan Semeru, depan Kantor PLN APJ Malang, serta utara area Stadion Gajayana.

Kepala DKP Kota Malang Erik Setyo Susanto mengatakan, peletakan bangku, tidak lain bertujuan menciptakan kawasan ruang publik dan pedestrian yang nyaman. Ini merupakan semangat Abah Anton, sapaan akrab Wali Kota Malang membawa Kota Malang Bermartabat.

"Dulu pedestrian tidak begitu dimanfaatkan, kini nyaman untuk beraktivitas," terang Erik kepada, Senin (18/4/2016).

Lokasi yang sebelumnya kusam, kumuh, hingga banyak pejalan kaki enggan melintas, kini rapi dan nyaman. Bangku-bangku besi bisa jadi tempat beristirahat. Seperti terlihat di kawasan Jalan Bandung dan Veteran dan di Ijen Boulevard, tepat depan Museum Brawijaya.

Foto: M Aminudin/detikcom
Kota Malang yang dapat ditempuh 2 jam perjalanan darat dari Surabaya ini, dalam beberapa waktu terakhir terus berbenah. Wali Kota Moch Anton fokus pada ruang publik dan infrastruktur. 

Selain Anton, ada beberapa kepala daerah yang dinilai berhasil memimpin daerah antara lain Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Bupati Batang Yoyok Riyo Sudibyo, Bupati Bojonegoro Suyoto, Bupati Bantaeng Nurdin Abdullah, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, dan Wali Kota Pangkal Pinang Irwansyah. Tak semuanya menyatakan siap maju Pilgub DKI, namun prestasi mereka memimpin daerah menjadi nilai plus jika maju ke jenjang lebih tinggi. Siapa bakal jadi cagub DKI terbaik? 

No comments:

Post a Comment