Saturday, April 30, 2016

Jokowi Minta Harga Daging Sapi Rp 80.000/Kg Saat Lebaran, Pedagang: Itu Sulit

Dalam rapat persiapan Lebaran tanggal 26 April 2016 lalu, PresidenJokoWidodo (Jokowi) meminta harga-harga pangan jungkir balik turun, berbeda dengan Lebaran tahun-tahun sebelumnya. Secara khususJokowi meminta harga daging sapi turun sampai di bawah Rp 80.000/kg.
Ketua Komite Daging Sapi Jakarta Raya, Sarman Simanjorang, berpendapat bahwa hal itu sulit terjadi. Sebab, pemerintah terlambat mengeluarkan izin impor sapi untuk kuartal II 2016.
"Pemerintah sampai sekarang belum menerbitkan izin impor untuk kuartal II. Padahal ini sudah akhir April. Waktu terus berjalan, nanti sapi tidak datang pada saat yang dibutuhkan," kata Sarman saat dihubungi detikFinance di Jakarta, Sabtu (30/4/2016).
Sarman menambahkan, harusnya izin impor diberikan pemerintah pada akhir Maret atau awal April supaya sapi bakalan yang diimpor dari Australia bisa dipotong saat Lebaran. 
"Harapan kita akhir Maret atau awal April, jadi ada waktu 2,5 bulan menjelang Lebaran. Kita bisa tawar harga juga ke Australia. Kan yang Idul Fitri bukan cuma Indonesia, Malaysia dan negara-negara lain juga, kalau belinya bareng-bareng semua Australia bisa menaikkan harga," paparnya.
Kalau izin impor baru keluar sekarang atau bulan Mei, sapi bakalan yang diimpor baru bisa dipotong bulan Agustus, sudah lewat dari Idul Fitri. Sebab, mendatangkan sapi dari Australia butuh waktu 3 minggu, kemudian sapi bakalan harus digemukan selama 3 bulan baru dipotong.
"Sapi bakalan diimpor sekarang sudah nggak mungkin untuk lebaran. Pengapalannya saja 3 minggu sampai 1 bulan. Puasa tinggal 1 bulan 7 hari lagi," ucap Sarman.
Pihaknya tak yakin sapi-sapi lokal cukup untuk memenuhi kebutuhan saat lebaran. "Kementerian terkait harus transparan, kalau ada dibuktikan stoknya ada di mana," tukas dia.
Memang masih ada kemungkinan harga bisa turun bila pemerintah membuka keran impor daging kerbau dari India. "Tapi kan yang diizinkan mengimpor hanya Bulog, Bulog masih belajar. Belum tentu juga masyarakat suka daging kerbau dari India," tutupnya.

No comments:

Post a Comment