Friday, April 29, 2016

"Dibilang Ada Beking Preman di Kolong Tol Ancol? Enggak Ada Sama Sekali!"

Pengurus kelompok warga Kolong Tol Ancol mengatakan bahwa warga tidak menolak rencana pemerintah menggusur kawasan itu.
Warga sudah merelakan kawasannya digusur, asalkan dapat direlokasi ke rumah susun.
"Warga tidak menolak. Kalau memang dibutuhkan untuk kali, kita enggak bisa buat apa-apa, kita enggak mempertahankan atau apa, yang penting siap rumah susun saja," ujar Mas Ud (60), pengurus kelompok warga di Kolong Tol Ancol.
Ia juga membantah adanya preman yang membekingi kawasan tersebut. Mas Ud mengatakan, warga kolong Tol Ancol merupakan penduduk baik-baik.
"Makanya di sini dibilang ada bekingan preman, enggak ada sama sekali. Kalau Kalijodo mungkin. Orang di sini orangnya enak semua," kata Mas Ud, kepada Kompas.com di kolong Tol Ancol di Jalan Lodan Raya, Kelurahan Ancol, Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara, Jumat (29/4/2016).
Menurut dia, rata-rata warga yang tinggal di kolong Tol Ancol adalah pekerja. Ada yang bekerja menjadi pengepul barang bekas, buruh, pedagang pasar dan warung, pemulung, serta lainnya.
Ia juga menyampaikan, kolong Tol Ancol dihuni oleh sekitar 300 kepala keluarga.
Kawasan itu membentang kurang lebih 1 kilometer dari Kali Ancol sampai tembus Sungai Ciliwung arah Pasar Ikan.
Aliran Kali Ancol mentok di ujung depan Kampus Universitas Bunda Mulia. Pemerintah berencana membongkar pemukiman di dekat kolong tol Ancol itu.
Kemudian, pemerintah berencana membuat sodetan agar Kali Ancol dapat tembus ke Sungai Ciliwung.

No comments:

Post a Comment