Thursday, April 21, 2016

Lawan Ahok, FPI & Yusril koalisi bela warga Luar Batang

Lawan Ahok, FPI & Yusril koalisi bela warga Luar Batang

 Rencana Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menggusur kawasan Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara, terus mendapat perlawanan dari warga. Kemarin, warga ramai-ramai menggelar rapat akbar.

Rapat akbar tersebut juga ikut dihadiri ratusan anggota Front Pembela Islam (FPI). Rupanya, ormas yang dipimpin Habib Rizieq Syihab itu mendukung warga melawan Ahok buat menolak penggusuran.

Ketua Front Pembela Islam (FPI) DKI Jakarta, Habib Ali mengaku sudah memerintahkan anggota FPI di Jakarta datang ke Luar Batang, Jumat mendatang. Sebab, dia mengaku mendapat kabar penggusuran akan dilakukan Senin depan.

"Kabarnya Senin nanti manusia perahu akan digusur juga, saya sudah perintahkan FPI se DKI untuk merapat ke Luar Batang mulai Jumat, ribuan FPI nanti akan merapat ke luar batang," kata Habib Ali, saat berorasi di halaman pakir Masjid Jami Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara, Rabu (20/4).

Habib Ali mengaku siap mengerahkan massa untuk melawan apabila pembongkaran tersebut benar dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta.

"Kalau sampai Satpol PP berani mendekat ke wilayah Luar Batang dan menggusur Luar Batang dan manusia perahu, kami siap ubah tempat ini seperti kejadian Mbah Priok!" tegasnya dan langsung direspons dengan takbir ratusan anggota FPI dan warga yang berada di lokasi.

Sementara itu, Ketua Masjid Jami Luar Batang, Faisal Sam menyatakan, Luar Batang sudah berdiri sejak ratusan tahun lalu.

"Luar Batang sudah berdiri sejak ratusan tahun yang lalu, kalau berani jangan SP saja, tapi Surat Keputusan sekalian kalau berani," katanya.

Faisal menyerukan, semua warga melawan jika Pemprov DKI Jakarta membongkar tempat tinggalnya. Menurut Faisal, warga akan menggeruduk Ahok di Balai Kota dengan jumlah massa yang besar.

"Sejengkal akan dibongkar (Kampung Luar Batang) kami akan lawan Ahok. Kita akan melawan dan serbu Ahok ke kroni-kroninya," jelas Faisal.

Tak cuma FPI, Yusril Ihza Mahendra juga mendukung warga melawan Ahok dari penggusuran. Yusril bahkan sudah ditunjuk warga Luar Batang sebagai kuasa hukum mereka.

Yusril mengaku telah mengirim surat kepada Ahok untuk berdialog dengan warga mengenai penggusuran yang akan dilakukan Pemprov DKI Jakarta. Yusril menunggu balasan Ahok mengenai tantangannya itu.

"Saya sudah mengirim surat ke Ahok untuk berdialog ke sini (Luar Batang). Saya akan mengajak gubernur DKI Jakarta, kita tantang apakah dia berani datang ke sini atau tidak," kata Yusril di halaman Masjid Jami Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara, Rabu (20/4).

Yusril yang berniat mencalonkan diri di Pilgub DKI ini bercerita sebelum Jokowi menjadi gubernur DKI, pernah membuat kontrak politik yang berisi tidak akan melakukan penggusuran dan menjanjikan akan menata Jakarta secara manusiawi.

"Ketika Pak Ahok banyak menggusur tapi sampai hari ini kita tidak mendengar komentar dari Pak Jokowi. Yang terdengar malah penghentian reklamasi untuk sementara. Kalau sementara berarti akan ada. Kita melakukan perlawanan bukan mau anarkis maupun SARA," kata Yusril.

Yusril mengatakan, bersama warga Luar Batang akan melawan kezaliman Ahok itu dengan cara yang baik.

"Kita tidak menggunakan cara anarkis. Pak Ahok pernah bilang kalau mau menghadapi rakyat harus pakai jalur hukum. Saya bilang pasti, kita pasti akan melalui jalur hukum," pungkas Yusril.

Di tempat berbeda, Ahok memastikan penertiban permukiman yang ada di kawasan Luar Batang tetap akan dilakukan. Namun pelaksanaannya akan dilakukan setelah rumah susun siap untuk menampung warga.

Sebelumnya, Ahok menjadwalkan penertiban akan dilakukan bulan-bulan ini. "Memang (ditunda) sampai rusun siap. Kan saya bilang berkali-kali, Mei ini rusun siap lagi. Kan rusun kita siap terus ini (penertiban). Siap berapa, kita dorong berapa," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (20/4).

Ahok membantah penertiban kawasan Luar Batang ditunda. Menurutnya, selagi rusun untuk menampung para warga yang kena penggusuran belum siap, pemerintah tidak akan melakukan penertiban.

"Enggak (nunda) dong, kan bulan Mei ini siap rusunnya. Orang banyak tanya sama saya, 'kapan bapak nyetop penertiban?' Kalau rusunnya belum siap ya setop," kata Ahok.

Mantan Bupati Belitung Timur ini menjelaskan, Pemprov DKI sampai saat ini belum mendapat surat dari Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi yang isinya meminta menunda penertiban kawasan Luar Batang.

No comments:

Post a Comment