Wednesday, September 24, 2014

Syukuran Jokowi Jadi Presiden, Warga Adat Papua Potong 50 Babi

KOMPAS/WISNU WIDIANTORO
Calon presiden Joko Widodo (Jokowi) mencoba buah asli Papua, Matoa saat berkunjung di Desa Yoka, Distrik Heram, Jayapura, Kamis (5/6/2014). Pasangan calon presiden dan wakil presiden, Jokowi-Jusuf Kalla (JK) akan memulai masa kampanye dari dua lokasi berbeda. Jokowi dijadwalkan memulai kampanye dari ujung timur, dan JK dari ujung barat Indonesia.
JAKARTA, KOMPAS.com - Sekitar 500 warga adat Papua menggelar acara potong 50 ekor babi di lapangan Trikora, Kota Jayapura, Papua, Rabu (24/9/2014) siang, sebagai tanda syukur atas terpilihnya Joko Widodo (Jokowi) menjadi presiden periode 2014-2019.
"Itu syukuran atas kemenangan Jokowi-Jusuf Kalla. Masyarakat adat di sana pesta adat 50 ekor babi. Istilahnya Baratem kalau di sana," ujar Maria, perwakilan masyarakat adat Papua di Balaikota, Jakarta, Rabu siang.
Jokowi menggelar aksi telekonferens dari ruang rapat Balaikota dengan masyarakat adat yang tengah berpesta tersebut.
Menurut Maria, pesta adat semacam itu biasa dilakukan untuk merayakan sesuatu. Jika dilihat dari perspektif politik, ia mengatakan bahwa acara tersebut merupakan bukti bahwa rakyat Papua turut berpartisipasi dalam pembangunan.
"Mereka memberikan dukungan. Mereka itu positif dengan hadirnya Jokowi-Jusuf Kalla untuk mengubah wajah Papua," lanjut Maria.
Harapan warga adat Papua, pemerintahan Jokowi-JK fokus pada penyediaan pelayanan pendidikan, pelayanan kesehatan serta pembangunan infrastruktur.
Telekonferens itu digelar sekitar 15 menit. Semula, komunikasi digelar secara tertutup. Para wartawan baru diperbolehkan merekam peristiwa tersebut di akhir-akhir pembicaraan.
Jokowi berbicara soal pembangunan manusia di Papua yang merupakan salah satu prioritas dalam pemerintahannya. Jawaban Jokowi mendapat respons positif dari perwakilan masyarakat adat Papua di ujung sambungan telepon.

No comments:

Post a Comment