Tuesday, September 30, 2014

Harga BBM Naik Rp 3.000/Liter di November, Jokowi Siapkan BLT

//images.detik.com/content/2014/09/30/1034/122218_jokowi3.jpg
Jakarta -Pemerintahan baru pimpinan Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla (JK) berencana menaikkan harga BBM subsidi Rp 3.000/liter di November 2014. Program Bantuan Langsung Tunai (BLT) pun disiapkan.

Memang dalam APBN-P 2014 telah disiapkan dana BLT dengan besaran Rp 5 triliun. Uang ini bisa digunakan untuk memberikan BLT ke orang miskin selama 2 bulan.

"Pasti akan ada (BLT), bentuknya sedang diatur. Yang dapat 27 juta orang. Bentuknya sedang disusun oleh tim. Sekarang mereka sedang sosialisasikan dengan baik," jelas Penasihat Senior Tim Transisi Jokowi-JK, Luhut Binsar Panjaitan usai memberi sambutan di acara Peluncuran Buku Outlook Energi Indonesia 2014 di kantor BPPT, Jakarta, Selasa (30/9/2014).

Luhut mengatakan, Jumat pekan lalu, Jokowi dan JK sudah memutuskan kenaikan harga BBM subsidi Rp 3.000/liter. "Mungkin (kenaikannya) pada November nanti," ujar Luhut.

Kenaikan harga BBM subsidi ini perlu dilakukan, karena kondisi keuangan pemerintah sedang ketat dan defisit.

Soal BLT, Luhut mengatakan basis data orang miskin yang menerima dana ini sudah ada. Sehingga begitu harga BBM subsidi dinaikkan, BLT bisa langsung dicairkan. Namun Luhut tidak mengatakan berapa nominal BLT yang akan diberikan.

//images.detik.com/content/2014/09/30/1034/112339_jokowi1.jpg
Jakarta -Pemerintahan baru pimpinan Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla (JK) berencana menaikkan harga BBM subsidi Rp 3.000/liter pada November 2014 nanti. Jokowi siap atas semua risiko dalam menjalankan kebijakan ini.

Demikian disampaikan oleh Penasihat Senior Tim Transisi Jokowi-JK, Luhut Binsar Panjaitan dalam sambutannya di acara Peluncuran Buku Outlook Energi Indonesia 2014 di kantor BPPT, Jakarta, Selasa (30/9/2014).

"Pak Jokowi sudah siap akan risiko yang dihadapi. Beliau siap untuk tidak populer," tegas Luhut.

"Sudah diputuskan oleh Pak Jokowi, kenaikan harga BBM subsidi Rp 3.000 per liter, November dimungkinkan sudah dinaikkan," imbuh Luhut.

Menurut Luhut, lewat kenaikan harga BBM subsidi ini, pemerintah baru nanti bisa mendapatkan penghematan dana, dan dialihkan untuk sektor lain yang lebih mengena ke sasaran, yaitu masyarakat ekonomi lemah.

"Dengan kenaikan harga BBM ini, dilakukan pengalihan dana penghematan daripada habis dibakar, ke sektor lain seperti kesehatan dan pendidikan masyarakat berekonomi lemah," jelas Luhut.

"Sehingga rakyat bawah menikmati pemotongan subsidi BBM ini," tutup Luhut.

No comments:

Post a Comment