Sunday, April 24, 2016

Lihat Jenazah Napi Banceuy, Keluarga: Ada Luka Lebam dan TusukUndang Kosim (54) alias Abah, meninggal dunia di dalam ruangan isolasi Lapas Banceuy. Namun keluarga melihat ada kejanggalan dari kematian Undang. Sabtu (23/4/2016) dini hari sekitar pukul 03.59 WIB, kediaman Nani di Jalan Rajawali Timur, Gang Kebon Jukut 3 RT05/05 Kelurahan Ciroyom, Kecamatan Andir Kota Bandung, dikagetkan dengan kabar suaminya, Undang meninggal dunia. Dua orang petugas Lapas Banceuy mengabarkan Abah Undang meninggal dunia karena bunuh diri. "Yang datang ke sini namanya Pak Iwa, jam 03.59 WIB. Bilang kalau bapak meninggal, karena bunuh diri," ujar Dani, putra ketiga Undang saat berbincang dengan detikcom di kediamannya, Minggu (24/2/2016). Kediaman keluarga Undang Kosim/ Avitia-detikcom Kabar itu membuat keluarga kaget. Apalagi Undang 2 bulan lagi akan menghirup udara bebas setelah menjalani masa tahanan. Keluarga baru menerima jenazah Undang Sabtu kemarin pukul 17.00 WIB. Ada fakta yang dilihat langsung oleh keluarga bahwa kematian orang yang dikasihinya itu ada yang tidak wajar. "Kalau berdasarkan fakta kami sendiri, ada luka lebam dari benda tumpul, ada luka tusuk, sehingga pendapat kami keluarga kemungkinan ada unsur penganiayaan," ujar Dedi, adik almarhum. Meski begitu, keluarga ikhlas dan tidak akan menuntut apapun atas kejadian yang menimpa ayah 4 anak tersebut. "Kami keluarga muslim, jalan hidup seseorang kan sudah diatur. Insya Allah kami ikhlas menerima, meskipun terjadi karena perantara seseorang atau oknum itu garisnya sudah ditentukan. Keluarga ikhlas meskipun berat kehilangan seseorang yang disayang," ungkap Dedi. Jika memang ditemukan ada penganiayaan atas meninggalnya Undang, keluarga menyerahkan sepenuhnya kepada pihak berwenang. "Kami serahkan kepada pihak berwenang. Kami bukan orang hukum, tidak paham. Biarkan saja diproses sesuai aturan yang ada," ucap Dedi. Sebelumnya Kapolda Jawa Barat Irjen Jodie Rooseto menegaskan seorang napi tewas di sel isolasi karena gantung diri bukan dianiaya. Isu penganiayaan ini yang memancing kemarahan napi hingga terjadi kerusuhan. "Kebakaran diakibatkan solidaritas dari warga binaan, karena setelah diselidiki, saya tanya, ada salah seorang warga binaaan, ditempatkan di sel khusus. Mungkin tidak terima keadaan itu, tadi malam dia melakukan gantung diri, bukan karena dianiaya, bukan karena faktor kekerasan. Setelah mengetahui temannya yang gantung diri, empati dari teman-temannya," kata Jodie kepada wartawan di Lapas Banceuy, Jl. Soekarno-Hatta, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (23/4/2016).

Undang Kosim (54) alias Abah, meninggal dunia di dalam ruangan isolasi Lapas Banceuy. Namun keluarga melihat ada kejanggalan dari kematian Undang.

Sabtu (23/4/2016) dini hari sekitar pukul 03.59 WIB, kediaman Nani di Jalan Rajawali Timur, Gang Kebon Jukut 3 RT05/05 Kelurahan Ciroyom, Kecamatan Andir Kota Bandung, dikagetkan dengan kabar suaminya, Undang meninggal dunia. Dua orang petugas Lapas Banceuy mengabarkan Abah Undang meninggal dunia karena bunuh diri.

"Yang datang ke sini namanya Pak Iwa, jam 03.59 WIB. Bilang kalau bapak meninggal, karena bunuh diri," ujar Dani, putra ketiga Undang saat berbincang dengan detikcom di kediamannya, Minggu (24/2/2016).
Kediaman keluarga Undang Kosim/ Avitia-detikcom

Kabar itu membuat keluarga kaget. Apalagi Undang 2 bulan lagi akan menghirup udara bebas setelah menjalani masa tahanan.

Keluarga baru menerima jenazah Undang Sabtu kemarin pukul 17.00 WIB. Ada fakta yang dilihat langsung oleh keluarga bahwa kematian orang yang dikasihinya itu ada yang tidak wajar.

"Kalau berdasarkan fakta kami sendiri, ada luka lebam dari benda tumpul, ada luka tusuk, sehingga pendapat kami keluarga kemungkinan ada unsur penganiayaan," ujar Dedi, adik almarhum.

Meski begitu, keluarga ikhlas dan tidak akan menuntut apapun atas kejadian yang menimpa ayah 4 anak tersebut.

"Kami keluarga muslim, jalan hidup seseorang kan sudah diatur. Insya Allah kami ikhlas menerima, meskipun terjadi karena perantara seseorang atau oknum itu garisnya sudah ditentukan. Keluarga ikhlas meskipun berat kehilangan seseorang yang disayang," ungkap Dedi.

Jika memang ditemukan ada penganiayaan atas meninggalnya Undang, keluarga menyerahkan sepenuhnya kepada pihak berwenang.

"Kami serahkan kepada pihak berwenang. Kami bukan orang hukum, tidak paham. Biarkan saja diproses sesuai aturan yang ada," ucap Dedi.

Sebelumnya Kapolda Jawa Barat Irjen Jodie Rooseto menegaskan seorang napi tewas di sel isolasi karena gantung diri bukan dianiaya. Isu penganiayaan ini yang memancing kemarahan napi hingga terjadi kerusuhan.

"Kebakaran diakibatkan solidaritas dari warga binaan, karena setelah diselidiki, saya tanya, ada salah seorang warga binaaan, ditempatkan di sel khusus. Mungkin tidak terima keadaan itu, tadi malam dia melakukan gantung diri, bukan karena dianiaya, bukan karena faktor kekerasan. Setelah mengetahui temannya yang gantung diri, empati dari teman-temannya," kata Jodie kepada wartawan di Lapas Banceuy, Jl. Soekarno-Hatta, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (23/4/2016). 

No comments:

Post a Comment