Bos Agung Sedayu Group, Sugianto Kusuma alias Aguan ikut dicekal dalam kasus dugaan suap pembahasan Raperda tentang reklamasi Teluk Jakarta. Agung Sedayu menjadi salah satu pengembang dalam proyek reklamasi 17 pulau di Teluk Jakarta itu.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sudah memeriksa Aguan. Salah satu yang menjadi fokus KPK seputar komunikasi Aguan dengan Sunny Tanuwidjaja, staf khusus Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama.
Selain itu, Agung juga pernah bertemu dengan pimpinan DPRD DKI. Prasetio Edi Marsudi, ketua DPRD DKI Jakarta mengakui sempt 'sowan' ke Aguan. Namun, pertemuan tersebut tidak membahas soal rancangan peraturan daerah terkait reklamasi.
Politisi PDI Perjuangan ini menjelaskan, pertemuan tersebut tidak ada maksud selain melakukan silaturahmi. Sebab sebagai orang yang pernah bekerja dengan Aguan, dia mengaku sudah cukup lama tidak menyambangi Aguan.
"Jadi gini waktu itu saya lupa kapan. Jadi tuh kan saya pernah jadi anak buahnya. Pernah kerja di salah satu perusahaannya. Saya ini kan istilahnya bisa sampai kayak gini salah satunya kan dukungan dari dia. Setelah jadi Ketua DPRD, saya enggak pernah silahturahmi. Secara pribadi saya datang ke sana lah," jelasnya saat dihubungi, Jakarta, Rabu (20/4).
Karena tidak ada niat lain, Prasetio akhirnya mengajak beberapa anggota dewan lainnya untuk dikenalkan. Mereka yang turut serta adalah Fraksi Hanura Mohamad Sangaji, Ketua Fraksi PKS Selamat Nurdin, dan Wakil Ketua DPRD DKI Mohamad Taufik. Mohamad Taufik mengajak adiknya Mohamad Sanusi.
"Kami silahturahim saja lah. Ajak Ongen dan Selamat Nurdin ketemu, sama Pak Taufik. Kan mereka enggak kenal sebelumnya. Di rumahnya (Aguan) hari Minggu," ujar politisi PDI Perjuangan ini.
Aguan yang ikut dicekal dalam kasus tersebut juga pernah bertemu dengan Ahok. "Kalau sama Pak Aguan sebulan sekali lah, kurang lebih seperti itu. Yang lain juga begitu ketemunya sebulan sekali kok, rata-rata sama gak berbeda jauh," kata Sunny.
Ditambahkannya, Ahok tak hanya melakukan pertemuan dengan Aguan. Saat Ahok akan melakukan pertemuan, biasanya Sunny yang mengatur jadwal, atau sebaliknya bila pengusaha akan bertemu dia yang akan mencarikan waktu.
"Saya mengatur pertemuan dengan pelbagai macam pengusaha kok. Bukan ngatur loh ya, Pak Ahok bilang saya ingin ketemu dia, bisa dijadwalkan enggak? Atau pengusahanya bilang, saya mau ketemu Pak Ahok dijadwalkan bisa enggak?" jelasnya.
"Mau Pak Aguan, Pak Trihatma, mau siapa pun enggak semua juga lewat saya, kadang-kadang bisa langsung, bisa lewat staf lain juga bisa," pungkasnya.
No comments:
Post a Comment