Para nelayan menunjukkan bukti ikan dan kartu tanda penduduk (KTP) setelah diragukan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama "Ahok" ikut dalam penyegelan Pulau G pada Minggu (17/4/2016).
Salah satu nelayan Teluk Jakarta, Sahudi, membantah keras pernyataan Ahok. Dia menunjukkan KTP miliknya yang menunjukkan pekerjaannya sebagai nelayan.
Selain KTP, Suhadi juga menunjukkan bukti lainnya lewat hasil tangkapannya pada Senin (18/4/2016) kemarin malam.
"Ini bukti salah satu kami nelayan," kata Suhadi sambil menunjukkan ikan hasil tangkapannya di Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (19/4/2016).
Sahudi menambahkan, ikan tersebut dicari di sekitar Pulau G. Pencarian pun dilakukan dengan waktu cukup lama, yakni sekitar tiga jam lebih.
Dulu, kata Suhadi, nelayan mudah mencari ikan di sekitar Teluk Jakarta, tetapi kini sulit lantaran adanya reklamasi.
"Kalau dulu satu hingga dua kuintal, sekarang cuma 30 kilogram," kata Suhadi.
Nelson dari LBH Jakarta mengatakan, aksi dari nelayan ini untuk menunjukkan aksi penyegelan pada Minggu kemarin adalah nelayan.
Dalam kesempatan yang sama, Nelson juga bertanya kepada nelayan apakah ikut dalam aksi penyegelan. (Baca: Ahok Ragukan Pihak yang Segel Pulau G Hari Ini Benar-benar Nelayan)
"Kami nelayan dan ikut aksi penyegelan," kata para nelayan.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meragukan bahwa pihak yang menyegel Pulau G hari ini adalah nelayan sungguhan. Menurut dia, mereka hanyalah pihak-pihak yang mengatasnamakan nelayan.
"Nelayan mau menduduki ya enggak ada, itu juga perlu dicek. Ada enggak suku tertentu, nelayannya mana? Kamu jadi kelompok nelayan, tetapi enggak pernah (melaut) gimana coba," ujar Ahok, sapaan Basuki, di Kantor Pusat BPJS Ketenagakerjaan, Jalan Gatot Subroto, Minggu.
No comments:
Post a Comment