Friday, April 1, 2016

Warga Protes karena Kiosnya Digembok Personel TNI

Pendataan kios yang berada di lingkungan Asrama 3 Mei atau di sekitar Kompleks Kodim 0505, Kramatjati, Jakarta Timur diwarnai protes. Warga kecewa karena pendataan dilakukan dengan penutupan kios. 

Sejumlah personel TNI nampak harus meladeni beberapa wanita pemilik kios yang protes karena tempat usahanya ditutup lalu digembok. 

"Saya sudah masak dari pagi, jualan nasi uduk. Tapi digembok. Kasihan Pak, kita cari makan, bapak juga cari makan kan, punya istri, anak," kata seorang Ibu, kepada petugas TNI, di lokasi, Jumat (1/4/2016). 

"Saya juga punya sepupu Pangdam, bintang dua Pak," celoteh ibu tersebut. 

Pemilik kios lainnya juga menganggap personel TNI yang bertugas melakukan pendataan itu berbuat semena-mena karena menggembok kios warga di lokasi. 

"Jahat ini tentara, digembok enggak bisa dibuka. Dimasukin lidi di lubang kuncinya. Tolong deh Pak," ujarnya. 

Seorang perwira TNI mencoba menangkan kedua wanita itu, sembari memanggil anak buahnya untuk mengantar ke kios mereka. 

Arifin, salah satu pemilik kios pulsa yang digembok mengatakan, jika ingin mendata seharusnya tak perlu sampai menggembok bangunan. 

"Saya baru buka pagi disuruh nutup, mau didata katanya. Cuma maksud saya kan jangan gitu, kita mau masuk mandi jadi enggak bisa, udah mau shalat jumat, saya minta kunci enggak dikasih. Katanya nunggu dulu," ujarnya. 

Arifin menempati bangunan kios yang masih satu petak dengan rumah asrama prajurit aktif. Namun, sang prajurit aktif itu tidak tinggal di sana, melainkan keluarganya. 

Setahun, ia mengaku membayar Rp 10 juta sebagai harga sewa kepada keluarga prajurit itu. 

"Kalau memang mau di kosongkan ya mau gimana lagi, tapi jangan dikunci ada barang kita," ujarnya. 

Sampai pukul 10.20 WIB, sudah 28 pemilik kios didata. Kegiatan pendataan rencananya akan diakhiri siang ini.

No comments:

Post a Comment